TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara (Kukar) kembali melakukan studi tiru ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) Malang Provinsi Jawa Timur, dengan tujuan meniru keberhasilan penataan pasar yang telah diterapkan di wilayah tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat diterapkan di Kukar untuk meningkatkan penataan pasar setempat.
Plt Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, memimpin langsung kegiatan studi tiru yang dilaksanakan pada Kamis (8/8/24). Sebelumnya, Disperindag Kukar juga telah melakukan studi serupa di tempat yang sama, terkait relokasi pasar dan penertiban pedagang.
Sayid Fathullah menjelaskan bahwa tantangan utama dalam penataan pasar saat ini adalah terkait dengan daya beli atau pemasaran. Ia menyebutkan bahwa beberapa pedagang mengeluhkan sepinya pembeli pasca-relokasi pasar. Oleh karena itu, para pedagang perlu melakukan terobosan untuk meningkatkan pemasaran mereka.
"Dan para pedagang lebih paham terhadap upaya dalam pengembangan pasar, karena mereka lebih mengetahui kondisi lapangan seperti apa," ujarnya.
Disperindag Kukar juga mendorong pedagang untuk beralih ke pasar online, yang saat ini tengah populer.
Menurut Sayid, meskipun pasar online dapat mengurangi tingkat kunjungan fisik ke pasar, namun ini dapat meningkatkan pendapatan pedagang melalui jangkauan promosi yang lebih luas dengan bantuan digitalisasi.
Selain itu, kunjungan tersebut juga diharapkan dapat memberikan wawasan tentang pengelolaan pasar, khususnya revitalisasi, yang seringkali menimbulkan pro dan kontra di berbagai daerah, termasuk Kukar. Penataan ulang stand bagi pedagang juga menjadi perhatian dalam studi tiru ini.
Disperindagkop Malang, menurut Sayid, telah berhasil melakukan relokasi pasar dengan baik, sehingga Kukar perlu berdiskusi lebih lanjut untuk mengatasi potensi gejolak yang mungkin terjadi dalam proses serupa. Beberapa masalah yang sering muncul dalam pengelolaan pasar, seperti penunggakan pembayaran retribusi, pembayaran secara mencicil, serta penyediaan sarana dan prasarana pasar, juga dibahas dalam kunjungan ini.
"Persoalan seperti ini memang sering terjadi, tapi semua itu bisa dibicarakan dan dicarikan solusi terbaik. Kami berharap hasil dari studi ini dapat diterapkan di Kukar agar penataan pasar di Tenggarong bisa tertata dengan baik," pungkasnya. (adv/dri)