Kegiatan peningkatan kompetensi guru Bahasa Indonesia jenjang SMP.
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar kegiatan peningkatan kompetensi guru Bahasa Indonesia jenjang SMP melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Kegiatan ini berlangsung di Hotel Grand Fatma Tenggarong pada Kamis (13/6/24).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Balai Guru Penggerak Provinsi Kaltim dan dilaksanakan selama tiga hari, dari 13 hingga 15 Juni 2024. Sebanyak 200 guru Bahasa Indonesia SMP dari 18 kecamatan di Kukar berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Analis Kebijakan Ahli Madya Disdikbud Kukar, Baharuddin, menekankan bahwa guru, sebagai ujung tombak yang langsung berhadapan dengan siswa, dituntut memiliki kompetensi yang memadai.
"Tujuan dari kegiatan ini adalah agar guru terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam pengajaran Bahasa Indonesia," kata Baharuddin.
Bahasa Indonesia, sebagai alat komunikasi antarindividu, berasal dari bahasa Melayu yang termasuk dalam sub rumpun bahasa Austronesia. Fungsinya antara lain sebagai identitas negara, alat pemersatu bangsa, dan alat perhubungan antar masyarakat daerah.
"Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, wawasan para guru bertambah dan mereka dapat memperbaiki pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah masing-masing. Semua peserta diharapkan mampu menguasai teknologi terbaru yang berkaitan dengan proses pembelajaran, seperti penggunaan laptop dan media pembelajaran berbasis IT," ungkapnya.
Upaya ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk menciptakan guru yang kreatif dan inovatif. Saat ini, Disdikbud sudah membagikan Chromebook dan laptop ke semua sekolah, dengan tujuan agar proses pembelajaran tidak hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi, tetapi juga memanfaatkan teknologi.
Hal ini diharapkan dapat membuat siswa lebih senang, mudah menyerap pelajaran, dan lebih menyukai pembelajaran tersebut.
"Saya berharap kemampuan semua guru berada di atas rata-rata, sehingga anak didik kita tidak hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru, tetapi juga dapat menjelaskan dan bertanya mengenai hal-hal yang belum mereka ketahui. Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari misi kedua Bupati Kukar," tutup Baharuddin. (adv/dri)