(Kepala Desa Liang Rodiani)
KUKAR (KutaiRaya.com) - Pemerintah Desa Liang Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara mengalokasikan Dana Desa dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Perkim, untuk membedah sejumlah rumah tidak layak huni (RTLH) milik warga miskin.
Kepala Desa Liang Rodiani mengatakan, program bedah rumah tersebut sudah sesuai dengan amanat peruntukan Dana Desa (DD) yang sebagian untuk pemberdayaan dan pembangunan dalam hal infrastruktur.
"Infrastruktur artinya luas, ini infrastruktur pemukiman dan rumah tidak layak huni yang jadi objek," ungkap Rodiani kepada KutaiRaya.com diruang kerjanya, Sabtu (24/7/2021) kemarin.
Lebih lanjut ia mengaku, program bedah rumah di Desa Liang dilaksanakan, mengingat saat ini masih banyak keluarga yang belum tinggal di rumah layak huni, sehingga Pemdes Liang berinisiatif mengalokasikan sebagian dana desa dan bantuan dari Pemkab Kukar untuk membedah sejumlah rumah tidak layak huni.
"Alhamdulillah pelaksanaan program bedah rumah tahun ini sudah berjalan sejak Bulan Juni, dan tahun ini merupakan tahun ketiga dilaksanakan program ini semenjak saya menjabat Kades Liang," tuturnya.
Ia menyebutkan, untuk tahun ini program bedah rumah kita anggarkan melalui dana desa hanya dua rumah bagi warga kurang mampu yang rumahnya tidak layak huni. Sebenarnya tahun ini rencananya bedah rumah 4 unit, namun karena masih dalam masa pandemi dananya juga terpakai untuk penanganan Covid-19, maka kita baru bisa melaksanakannya untuk dua rumah.
"Sejak 2019 program bedah rumah ini sudah dilaksanakan, saat itu kita bedah 3 rumah RTLH, kemudian di tahun 2020 sebanyak 2 rumah dan tahun ini juga 2 rumah, dan keseluruhan rumah yang kita bedah atau di rehab berat merupakan usulan dari RT setempat dengan kriteria warga kurang mampu dan rumahnya tidak layak huni lagi," paparnya.
Ia menambahkan, untuk anggaran bedah rumah ini kita lakukan rehab berat dengan nilai per rumah antara 20 sampai 25 juta tergantung kondisi rumah. Karena rata-rata rumah warga disini dari kayu maka kita lakukan rehab berat juga dengan bahan dari kayu. Dan untuk dua tahun sebelumnya kita juga dapat bantuan bedah rumah ini dari Pemkab Kukar melalui Dinas Perkim, namun untuk tahun ini belum ada lagi bantuan dari Pemkab.
"Selama saya menjabat Kades saya ingin program bedah rumah bagi warga miskin ini berjenjang setiap tahun," harapnya. (One/Adv)