Ilustrasi CT Scan.(Foto: Halodoc)
SAMARINDA,(Kutairaya.com): Warga Samarinda yang perlu pemeriksaan CT Scan atau MRI di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) sering kali harus antre lama, bahkan bisa sampai satu hingga dua bulan.
Jerry (24), salah satu warga, menceritakan pengalamannya saat mengantar pamannya yang menderita stroke. Mereka sudah dijanjikan akan dipanggil, namun baru mendapatkan giliran sebulan kemudian.
"Saya antar om saya buat CT scan penyakit stroke, itu nunggu panggilan katanya nanti dipanggil, tapi ternyata satu bulanan baru dipanggil," ungkap Jerry, Rabu (30/07/2025).
Ia menyebut, lamanya waktu tunggu ini cukup mengkhawatirkan bagi keluarga pasien yang berharap pemeriksaan bisa segera dilakukan.
"Jadi memang kalo kita lihat daftar antriannya itu panjang. Harapannya semoga masyarakat yang berobat nggak harus nunggu lama," ucapnya.
Sementara Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry, menjelaskan bahwa masalah keterbatasan alat tidak hanya terjadi di RSUD AWS, melainkan juga di rumah sakit umum daerah lainnya di Kaltim, maka penambahan fasilitas harus dilakukan bertahap.
"Tapi memang sejauh ini kita tahu bahwa kita kan rumah sakit umum di tempat kita ini tidak hanya di Samarinda, juga ada di kota lain termasuk di Balikpapan. Nah, rata-rata persoalannya sama terkait dengan fasilitas, terkait dengan bangunan, gitu. Ya, secara berangsur-angsur kita lakukan penambahan fasilitas," ujar Sarkowi.
Ia menyampaikan bahwa rumah sakit memang punya kewenangan anggaran sebagai BLUD (Badan Layanan Umum Daerah), tapi keterbatasan fiskal daerah juga menjadi kendala.
"Kecuali kalau APBD kita itu bisa naik praktis, ini malah kecenderungannya untuk turun. Nah itulah, jadi kapasitas fiskal kita memang," katanya.
Dari pihak rumah sakit, Plt Direktur RSUD AWS, dr. Indah Puspita Sari, mengakui bahwa keterbatasan alat dan usia peralatan yang sudah tua menjadi penyebab utama antrean panjang.
"Ya karena alatnya juga udah tua ya, pemakaian volumenya juga kenceng, jadi ya mohon dimaklumi kalau udah uzur. Semuanya sudah uzur. Tapi kalau sampai sebulan sepertinya engga ya," jelas dr. Indah saat dikonfirmasi terpisah.
Ia menyatakan, saat ini rumah sakit berencana melakukan peningkatan alat yang ada, namun pembelian unit baru belum memungkinkan karena keterbatasan anggaran.
"Nanti kita upgrade ya, kalau beli baru kayaknya nggak punya duit buat beli. Insya Allah kami akan selesai nanti di tahun ini," pungkasnya. (skn)