
(Anggota DPRD Kaltim Sarkowi V Zahry.Foto:Istimewa)
SAMARINDA (KutaiRaya.com) - Pesut Mahakam kini populasinya kian mengkhawatirkan, saat ini keberadaannya hanya tersisa sekitar 60 ekor.
Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Kukar Sarkowi V Zahry turut bersuara terkait hal ini. Menurutnya, ancaman kepenuhan populasi pesut Mahakam (Orcaella brevirostris), semakin nyata.
Ia mengatakan, ancaman utama terhadap populasi Pesut Mahakam berasal dari aktivitas manusia yang merusak habitat, seperti penggunaan jaring ikan, setrum, hingga bom ikan. Selain itu, kerusakan lahan gambut dan kualitas air turut mempercepat degradasi habitat mereka.
"Pesut itu sensitif. Seperti manusia, mereka bisa stres. Suara bising dan polusi kapal membuat habitatnya rusak, gangguan tersebut memaksa pesut menjauh dari wilayah-wilayah yang sebelumnya menjadi tempat tinggal alaminya. Kondisi ini membuat populasi mereka semakin menurun dari waktu ke waktu, " terangnya.
Ia memastikan, Pesut Mahakam bisa punah kalau kita terus diam. Penegakan hukum lingkungan lemah, itulah akar masalahnya.
"Untuk regulasi perlindungan satwa seperti pesut Mahakam sebenarnya sudah tersedia, baik dari Peraturan Daerah maupun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Namun, lemahnya implementasi di lapangan menjadi masalah utama. Perda ada, regulasi juga ada. Tapi kalau tidak ditegakkan, ya sama saja. Populasi pesut akan terus menurun,” tuturnya.
Untuk itu ia menekankan, upaya penyelamatan pesut Mahakam tidak bisa dibebankan kepada satu pihak saja, melainkan adanya sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, masyarakat, dan pelaku industri.
Ia menambahkan,Pesut Mahakam bukan hanya kebanggaan, tapi simbol keanekaragaman hayati Kalimantan Timur. Usianya tidak lebih dari 40 tahun, dan hanya berkembang biak maksimal tiga kali dalam hidup. Maka kita wajib menjaganya.
"Pesut Mahakam memiliki fungsi ekologis penting dalam menjaga keseimbangan rantai makanan dan menjadi indikator kesehatan perairan. Kalau pesut hilang, itu artinya ekosistem kita sedang sakit. Maka dari itu, jangan tunggu sampai pesut Mahakam ini benar-benar punah,” tutupnya. (One/Adv)