TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dengan akan beroperasinya pabrik pengolahan rumput laut di Desa Muara Badak Ulu, Kecamatan Muara Badak pada tahun 2025, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar tengah merancang produk unggulan berbahan dasar rumput laut, yaitu beras dan mie instan.
Plt Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, menyatakan bahwa inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di Muara Badak dan sekitarnya, khususnya para petani rumput laut. Produk berbasis rumput laut ini diyakini memiliki potensi besar untuk menjadi andalan Kukar, baik dari segi ekonomi maupun gizi.
"Produk unggulan yang ingin kami prioritaskan adalah beras dan mie instan berbahan rumput laut. Kami sudah mendapat kepastian dari konsultan bahwa produksi ini memungkinkan," ujar Fathullah pada Senin (21/10/24).
Pembangunan pabrik rumput laut di Muara Badak Ulu juga terus berjalan sesuai target, dengan harapan awal tahun 2025 pabrik ini sudah bisa dioperasikan dan meluncurkan produk dalam bentuk bubuk serta berbagai turunannya.
Fathullah menambahkan bahwa potensi rumput laut sebagai komoditas andalan di Kukar sangat tinggi, baik dari segi nilai gizi maupun dampak ekonominya. Selain itu, pabrik ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat, terutama dengan hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) baru yang memiliki pasar dengan standar konsumsi yang tinggi.
"Kami berharap produk beras dan mie instan dari rumput laut ini dapat dipasarkan di IKN, di mana penghuninya merupakan orang-orang dengan standar makanan yang ketat. Ini adalah segmen pasar yang bagus untuk kita," jelasnya.
Selain itu, Disperindag Kukar juga mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kukar untuk menggunakan rumput laut sebagai bahan dasar dalam pembuatan makanan dan minuman, termasuk kerupuk dan minuman berbahan rumput laut.
"Rumput laut ini memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai produk. Kami ingin pabrik ini memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi warga Kukar, terutama dalam menyongsong pembangunan IKN," tutupnya. (Dri/Adv)