TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya memaksimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan sektor pengelolaan pasar sebagai penyumbang terbesar.
Plt Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, menyatakan bahwa beberapa potensi PAD di Disperindag meliputi retribusi stand dan parkir, pengelolaan parkir, serta pergudangan.
"Namun, penyumbang PAD terbanyak dihasilkan dari pengelolaan Pasar Mangkurawang, Tangga Arung, Loa Kulu, dan lainnya. Saat ini, perolehan PAD dari Disperindag Kukar mencapai sekitar Rp 243 juta," ujar Sayid, Jumat (2/8/24).
Dengan perolehan ini, Disperindag optimis bisa mencapai target PAD yang telah ditetapkan. Pihaknya juga akan memaksimalkan peran pengelola pasar melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Pasar (UPTD).
Sayid menjelaskan bahwa retribusi pasar memiliki manfaat dalam mendorong peningkatan pelayanan, penyediaan, penggunaan, dan perawatan fasilitas pasar. Sehingga masyarakat yang berbelanja di pasar merasa nyaman.
"Pengelolaan pasar yang semakin baik akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan daerah," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa tahun ini Disperindag Kukar menargetkan PAD di sektor perdagangan sebesar Rp 450 juta. Target PAD tahun ini diturunkan dari 2023 lalu, yang mencapai Rp 800 juta dan berhasil dicapai. Alasan penurunan target PAD adalah adanya relokasi pasar dan penghapusan tera ulang.
"Relokasi pedagang berpengaruh terhadap PAD, karena masih butuh penyesuaian," ucapnya.
Ia menegaskan bahwa Disperindag tidak akan diam dalam mendongkrak PAD. Ke depan, sektor pergudangan juga akan menjadi sumber PAD.
"Kami berharap PAD ini nantinya bisa meningkat, yang tujuan akhirnya untuk mensejahterakan masyarakat di Kukar," pungkasnya. (adv/dri)