TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, bersama Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus menggelar Workshop Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus dengan tema "Implementasi Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2023 dalam Konteks Pendidikan Inklusif". Kegiatan ini berlangsung di Harris Hotel Samarinda pada Sabtu (27/7/24).
Workshop ini diadakan dalam rangka perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan bagi peserta didik di satuan pendidikan. Kegiatan ini diikuti oleh para guru SD dan SMP yang ada di Kukar, serta dihadiri oleh Kabid PAUD dan Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Disdikbud Kukar, Pujiyanto.
Hetifah Sjaifudian menyatakan bahwa implementasi Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2023 sangat penting untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan dalam pendidikan.
"Implementasi ini tidak hanya menyangkut sarana dan prasarana, tetapi juga melibatkan guru-guru atau tenaga pendidik. Mereka dapat belajar mandiri melalui PMM dan kemudian dinilai," ujar Hetifah.
Ia menambahkan bahwa kurikulum juga harus disesuaikan. Proses ini memerlukan waktu dan melibatkan guru dari berbagai jenjang pendidikan, termasuk PAUD, SD, SMP, hingga perguruan tinggi.
"Kami berharap semua guru, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi, dapat beradaptasi dengan pendidikan inklusif. Tantangan ini lebih besar di Kukar yang memiliki wilayah luas dan beragam," tambahnya.
Hetifah juga menyoroti pentingnya dukungan dari pemerintah daerah. "Jika Pak Bupati berkenan, kita dapat membentuk unit layanan disabilitas yang berupa unit tersendiri," jelasnya.
Ia mengajak para guru untuk belajar dari Pusat Layanan Disabilitas Pendidikan Inklusif (PLDPI) di Samarinda yang sudah cukup baik dalam melayani inklusifitas.
"Tentunya, guru sebagai teladan sangat penting dalam menciptakan sikap inklusif di sekolah. Anak-anak perlu diajarkan untuk menerima perbedaan dan menghargai mereka yang memiliki kekurangan fisik," ujar Hetifah.
Sementara Kabid PAUD dan Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Disdikbud Kukar, Pujiyanto menyambut baik dengan adanya kegiatan ini. Semua peserta bisa mengikuti Workshop Pendidikan ini dengan baik dan bisa memahami bahwa pendidikan khusus bagi anak bersentuhan khusus perlu mendapatkan perhatian.
"Kami berharap melalui kegiatan ini para peserta bisa mendapatkan ilmu dan bisa diterapkan di sekolah masing-masing. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bu Hetifah yang selalu memberikan dukungan bagi pendidikan yang ada di Kukar." pungkasnya. (adv/dri)