• Kamis, 18 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kutai Kartanegara



Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kukar, Dendy Irwan Fahriza.

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Sebagai bagian dari implementasi Program Gerakan Etam Mengaji (Gema), Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) akan menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) antar Perangkat Daerah pada Juli 2024. Acara ini memperebutkan Piala Bupati Kukar dan merupakan MTQ pertama yang diadakan di Kukar.

Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kukar, Dendy Irwan Fahriza, mengatakan bahwa pelaksanaan MTQ ini adalah bentuk nyata dari Gerakan Etam Mengaji, selain seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) yang juga melibatkan unsur gerakan tersebut.

"Untuk memeriahkan Tahun Baru Islam, puncaknya adalah final MTQ antar perangkat daerah yang akan dilaksanakan melalui Dewan Pengurus KOPRI dengan Dewan Hakim bersertifikasi MTQ," ujar Dendy saat ditemui di Ruang Rapat Pemkab Kukar, Selasa (25/6/24).

Persyaratan peserta adalah ASN, PNS, P3K, bukan Dewan Hakim, bukan kafilah MTQ, bukan pelatih kafilah, guru ngaji, atau penghafal Quran. Setiap kepala daerah diwajibkan mengutus empat kafilah.

"Insyallah pembukaan akan diadakan di panggung depan kantor bupati. Kategorinya ada dua: tilawati Al-Quran dan tilawati Iqro, disesuaikan dengan kemampuan peserta," jelas Dendy.

Dendy menekankan bahwa kegiatan ini tidak bersifat diskriminatif dan terbuka bagi semua, bahkan bagi mereka yang baru bisa mengaji Iqro. Program Gema juga mencakup pembelajaran kitab suci dari berbagai agama sesuai dengan keyakinan masing-masing.

"Kami melaksanakan kegiatan ini untuk pertama kalinya di Kukar dan mungkin di tingkat provinsi. Ini menjadi tonggak sejarah yang harus diteruskan oleh siapapun yang nanti menjabat," ungkap Dendy.

Harapannya, kegiatan ini terus berlanjut sesuai dengan harapan Bupati dan Wakil Bupati, serta menjadi program wajib bagi kepala perangkat daerah. Selain itu, kegiatan ini juga berjenjang hingga MTQ KORPRI tingkat provinsi dan nasional, menghindari sistem ngebon (pinjam) peserta dari luar.

"Kemudian ini jadi program wajib bagi kepala perangkat daerah. Salah satunya yang mengikuti seleksi JPTP di 12 Perangkat Daerah. Akhirnya mereka punya program kerja, bagaimana mengimplementasikan gema termasuk kami di sekretariat daerah Misalnya Jumat Berkah Paling tidak setengah jam mengaji sebelum memulai kerja." pungkasnya. (adv/dri)



Pasang Iklan
Top