Kepala Bapenda Kukar Bahari Joko Susilo.
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutai Kartanegara (Kukar) menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2024 meningkat sebesar Rp 800 miliar. Potensi PAD di Kukar, khususnya dari retribusi dan pajak daerah, menjadi dasar optimisme ini.
Kepala Bapenda Kukar Bahari Joko Susilo menyatakan bahwa PAD tahun 2023 mencapai sekitar Rp 700 miliar lebih.
"Untuk tahun ini, kami menargetkan pencapaian di atas Rp 800 miliar, melihat beberapa potensi PAD dan perkembangan ekonomi daerah yang kami harapkan lebih tinggi di tahun 2024," kata Joko pada Jum
Joko mengungkapkan adanya perbedaan dalam pemungutan pajak pada tahun ini. Jika sebelumnya menggunakan UU nomor 28 tahun 2009, kini didasarkan pada UU nomor 1 tahun 2022 dan didukung oleh Perda Nomor 1 tahun 2024.
Aturan baru ini membawa perubahan signifikan, terutama dalam pencatatan retribusi, yang selama ini kecil karena potensi yang seharusnya masuk dalam retribusi dicatat sebagai lain-lain PAD yang sah.
"Dengan UU nomor 1 tahun 2022 dan Perda nomor 1 tahun 2024, beberapa pencatatan yang sebelumnya masuk di lain-lain PAD kini akan dicatat sebagai retribusi, sehingga diharapkan retribusi meningkat tinggi. Dari pajak daerah sendiri, kami harapkan peningkatan sekitar 8-10 persen dari tahun sebelumnya," jelasnya.
Potensi terbesar penyumbang PAD, menurut Joko, ada pada Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pihaknya telah memetakan bahwa kontribusi terbesar adalah dari kedua sumber ini, dengan lebih dari 50 persen dari retribusi daerah.
"Dengan meningkatnya PAD, otomatis pengendalian fiskal juga meningkat, mengurangi ketergantungan kita terhadap dana bagi hasil yang fluktuatif. Kami harapkan minimal 50 persen APBD ditopang dari PAD, sehingga pembangunan daerah tidak terlalu tergantung pada pemerintah pusat," pungkas Joko. (adv/dri)