TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya mensukseskan program digitalisasi bagi penataan pemerintahan dan keuangan desa dengan mengatasi blank spot internet di seluruh desa.
Menurut Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika (Aptika) Diskominfo Kukar, Ery Hariyanto, dari 23 desa blank spot pada tahun 2019, sekitar 11 desa sudah mendapatkan sinyal internet pada tahun 2022.
"Dari jumlah tersebut, 5 desa dibangun dengan tower penguat sinyal pada tahun 2022 dan 6 desa pada tahun 2023. Saat ini, Diskominfo tengah membangun repeater penguat sinyal di sekitar 10 desa dan dusun pada tahun 2024." ujarnya .
Ia mengatakan bahwa penyebab jaringan lemah di daerah tersebut antara lain adalah letak geografis yang luas dan penyebaran penduduk yang jarang. Namun, melalui program dedikasi Bupati, beberapa desa telah dibantu untuk membangun tower penguat sinyal.
"Langkah ini merupakan bentuk komitmen kami dalam memberikan layanan khususnya internet kepada masyarakat di daerah pelosok." jelasnya .
Dijelaskan Ery beberapa desa yang telah mendapatkan bantuan termasuk Desa Muara Enggelam, Salo Cela, Muhuran, Sebelimbingan, Wonosari, Kuoang Baru, Muara Aloh, Tanjung Batuk Harapan, Long Alang, dan lainnya. Dari 23 ada 10 desa yang masuk ke program kementrian mereka bangun BTS Indosat contohnya di Desa Enggelam.
Hal ini menunjukkan langkah positif dalam meningkatkan konektivitas internet di Kukar.
"Kami berharap dengan adanya bantuan ini dapat menunjukkan kebutuhan masyarakat baik untuk berkomunikasi, mengutus administrasi online, dan kegiatan ekonomi bisa berjalan lancar tidak ada hambatan lagi." tutupnya. (adv/dri)