KUKAR (KutaiRaya.com) - Fenomena alam yang terjadi saat ini El Nino tengah berlangsung disejumlah daerah di Kaltim termasuk diwilayah hulu Kabupaten Kukar.
Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kaltim memprediksi El Nino masih akan berlangsung hingga Oktober nanti.
Kondisi ini tentunya sangat berdampak pada nelayan di wilayah hulu Kukar salah satunya di Desa Melintang.
Menurut salah satu nelayan di Desa Melintang, Sahbana, dirinya sangat terdampak karena kondisi sekarang ini. Mulai dari menurunnya harga ikan, yang sebelumnya berharga Rp 30 ribu per kilogram. Kini menjadi Rp 16 ribu per kilogram.
"Sebelumnya saya sangat mudah mencari ikan menggunakan jaring di sekitar desa. Atau dalam bahasa Kutai berarti ‘Merengge’. Kini kami para nelayan harus berlabuh ke perairan Muara Pela yang terletak di tengah-tengah Danau Semayang dan Melintang. Dikarenakan ikan-ikan ke perairan yang pasang, " tuturnya saat dihubungi media ini, Senin (14/08/2023).
Namun lanjutnya, untuk mencapai lokasi tersebut dirinya harus menggunakan kapal ces selama 30 menit, dan pengeluaran biaya untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) tentunya juga bertambah.
"Ya kami berdoa semoga musim kemarau tidak sampai lama. Jikapun lama, untuk pemerintah tolong bantu lah kami di Melintang," harapnya.
Perlu diketahui, kemarau berkepanjangan ini mengakibatkan beberapa kawasan perairan Sungai Mahakam terutama diwilayah hulu mengering. Salah satunya adalah Danau Melintang. Musim kemarau ini juga berimbas terhadap warga setempat yang perekonomiannya bergantung terhadap perairan di Danau Melintang. (One)