• Senin, 17 Februari 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dispora Kabupaten Kutai Kartanegara



Kegiatan diskusi pemantapan data infrastruktur tani

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) berencana membangun demplot di lima kawasan pertanian. Upaya ini dilakukan untuk menjadikan lumbung pangan di Kalimantan Timur.

Hal ini disampaikan Bupati Kukar Edi Damansyah pada kegiatan diskusi pemantapan data infrastruktur tani antara Dinas Pekerjaan Umum dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar, Senin (10/4/23).

Edi Damansyah mengatakan infrastruktur yang sedang dikerjakan saat ini adalah jalan usaha tani, saluran irigasi, dan embung. Kerena ada klaster-klaster di 5 kawasan pertanian. Ia melihat yang sudah dikerjakan 2022-2023 oleh Dinas PU mana-mana saja, oleh Distanak mana-mana saja.

"Jadi apa saja yang harus kita perkuat dianggaran 2023 khususnya di perubahan nanti, dan penganggaran lagi di 2024."ujarnya.

Edi menginginkan setiap klaster-klaster, jika berbicara infrastruktur taninya sudah rampung, kemudian pengembangan dengan dibangunnya demplot yang berkaitan dengan pengembangan pupuk organik. Bahkan dibeberapa kabupaten kota sudah dibikin demplot.

"Dalam diskusi ini kita mengundang ahli pertanian dari Jogjakarta, yakni Bapak Sigit untuk ke Kukar, karena kita fokus bagaimana Kukar bisa menjadi lumbung pangan Kaltim."ucap Edi.

Edi menjelaskan beliau ini membawa konsep, dengan memproduksi sendiri seperti pupuk tapi ada pendampingannya. Untuk itu dengan konsep ini merubah budaya kerja, kalau selama ini hanya kenal pupuk kimia, terus beli kapur yang berkaitan dengan penanganan tingkat keasaman tinggi itu dengan kapur.

"Tapi ada teknologi baru yang dibawa sehingga kita buat demplot di Kukar, semoga ini nanti cocok dengan karateristik lahan pertanian kita, sehingga kedepan bisa kita lakukan lebih besar lagi." jelasnya.

Edi menyebut tujuan mereka datang ini untuk buat demplot di beberapa titik. Nanti demplotnya di wilayah Muara Kaman, Sebulu Tenggarong Seberang, dan Loa Kulu. Besok mereka survei mulai survei.

"Harapan saya dengan konsep ini penggunaan beberapa temuan baru pupuk terutama, kesulitan pupuk ditengah-tengah petani bisa diatasi dan ini merubah budaya kerjanya. Kalau selama ini kita hanya pikir pupuk kimia ini kita sudah beralih pada pupuk organik."pungkasnya. (*dri/adv)

Pasang Iklan
Top