• Selasa, 11 Februari 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dispora Kabupaten Kutai Kartanegara



Adinur

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Masih tingginya angka stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. Untuk itu Pemkab Kukar melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) bakal melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting.

Hal ini dilakukan mengingat Kabupaten Kukar sendiri tingkat stunting mencapai 17 %. Dimana angka ini berdasarkan data dari Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) milik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI. Kemudian ada 86.020 keluarga beresiko stunting di Kukar sejak 2021.

Kepala DP2KB Kukar Adinur mengatakan bahwa dari hasil survei angka stunting di Kukar menempati urutan tertinggi di Kalimantan Timur yaitu sebesar 27,7%. Untuk itu harus ada berkolaborasi dengan OPD lain dalam penanganan stunting ini.

"Karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Adapun faktor yang mempengaruhi stunting yakni kepala rumah tangga yang tidak memiliki mata pencaharian tetap dapat beresiko membuat anak kekurangan gizi. Ada juga rumah tidak layak huni, sanitasinya jelek, dan juga ibu hamil yang pra sejahtera." kata Adinur Senin (14/2/23).

Adinur mengungkapkan bahwa menurut ahli gizi anak penanganan stunting harus ditangani sejak dini, karena kalau sudah kena stunting pengobatannya sulit. Untuk itu dilakukan pencegahan dulu.

"Kita memikirkan 20-30 tahun kedepan demi keberlangsungan kualitas bangsa. Tentunya untuk mewujudkan harus dibutuhkan lingkungan dan kecukupan gizi yang memadai. Dan salah satu upaya strategi Pemkab Kukar menangani stunting yaitu mencoba program bapak dan bunda asuh anak stunting dibawah 2 tahun." jelasnya

Ia menjelaskan nantinya Pemkab Kukar bakal coba menggaet semua kepala OPD untuk menjadi bapak atau bunda asuh anak stunting. Jadi bantuannya tidak berupa uang, tetapi berupa makanan dengan gizi dan protein seimbang bagi ibu dari anak dibawah 2 tahun. Serta sayuran dan lauk yang sesuai gizi rekomendasi dari lokal daerah Kukar.

Adinur menyebut untuk keluarga yang resiko stunting di Kukar ini mayoritas terletak di Loa Kulu, Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Janan dan Samboja. Data ini sedang diverifikasi dan akan diprioritaskan di lima kecamatan tersebut untuk menjadi anak asuh.

"Harapan saya OPD yang terkait harus tetap semangat. Artinya kerjasama kita, ini harus terus dilakukan. Saya juga berharap masyarakat ini bisa membantu, karena bukan untuk siapa-siapa tapi untuk masyarakat juga."tutupnya. (*dri)

Pasang Iklan
Top