TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengapresiasi kegiatan sosialisasi Manajemen Masjid dengan tema "Penguatan dan Peningkatan Kapasitas SDM Pengurus Masjid" yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Kukar.
Hal ini diungkapkan Bupati Kukar Edi Damansyah usai membuka kegiatan sosialisasi tersebut di Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong, Senin (12/9/2022).
"Saya sangat mengapresiasi kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Kukar yang salah satu kegiatannya pada hari ini memberikan sosialisasi Manajemen Masjid dengan beberapa narasumber, saya memaknai bahwa sosialisasi ini memberikan wawasan baru, semua peserta sudah mengelola takmir Masjid artinya mereka selama ini sudah bekerja memelihara dan mengatur Masjid, dan bagaimana Masjid itu nyaman untuk beribadah dan kegiatan lainnya," ungkap Edi Damansyah.
Ia mengatakan, kegiatan ini bagian dari penguatan, jika selama ini Masjid itu dikelola dengan cara-cara manajemen tradisional maka diberikan pencerahan dengan manajemen modern. Misalkan yang modern, jadi ini salah satu perkembangan kita sekarang era digitalisasi, jadi Masjid itu juga menyesuaikan nantinya.
"Kalau saat ini mungkin belum semua ada jaringan internet Wi-Fi di Masjid dan itu bisa dipikirkan dan disiapkan, karena ini perlu salah satunya bagaimana Masjid itu dikelola sehingga generasi muda, generasi milenial yang selama ini jauh dari Masjid maka Masjid saat ini bisa menjadi daya tarik bagi mereka, ini yang bisa kita katakan dengan gaya manajemen modern dalam pengelolaan kegiatan apapun," tuturnya.
Selanjutnya, Bupati Kukar juga mengharapkan takmir Masjid yang selama ini sudah berhasil mengelola peribadatan di Masjid, namun menurutnya untuk pengelolaan jamaahnya belum secara utuh, misalkan kegiatan keagamaan ibadahnya berjalan tapi ada satu sisi yang kami harapkan didorong adalah program pemberdayaannya, minimal pemberdayaan jamaah dan umatnya, apalagi juga bisa meluas keluar dari Masjid.
"Seperti 40 rumah dari lingkungan Masjid itu harus punya profil data masyarakat sekitar, apakah dia darmawan, ekonominya menengah ke atas, lebih-lebih warga yang prasejahtera itu yang kita utamakan. Harapan kami yang lebih besar dari takmir Masjid itu dari sisi spiritualnya, kalau data ini baik takmir Masjid pasti akan hafal masyarakat sekitar yang sering ke Masjid, atau yang belum pernah terlihat di Masjid, mungkin takmir Masjid bisa datang ke kediamannya silaturahmi, kita ingin seperti itu pendekatan spiritual, kalau spiritual baik maka hal-hal lainnya juga pasti baik," terangnya.
Edi mengaku peran DMI Kukar selama ini sudah cepat namun diawal memang terkendala kegiatan karena terbatasi dengan adanya Covid-19, saat ini keberadaan DMI Kukar sudah ada di 18 Kecamatan nanti tidak hanya secara kelembagaan saja tetapi juga fungsinya yang lebih di optimalkan lagi kedepan, bagaimana DMI bisa memberikan kontribusi menggerakkan para takmir Masjid.
Sementara itu, Ketua DMI Kabupaten Kutai Kartanegara Ir. H. Muhammad Bisyron menjelaskan, pihaknya memiliki lima proyek strategi DMI Kukar tahun 2020 sampai 2025. Yang pertama program Bena Masjid Etam, merupakan kegiatan strategis memakmurkan Masjid melalui penguatan manajemen dan peningkatan kualitas SDM pengurus yang mampu mengadopsi prinsip-prinsip manajemen Masjid modern yakni dengan sosialisasi, studi banding dan Bimtek.
"Kedua program Bena Keroan Jamaah, merupakan kegiatan strategis melalui pemetaan masyarakat sekitar Masjid dan upaya menjadikan Masjid sebagai solusi permasalahan umat. Selanjutnya ketiga program Kemitraan Masjid, merupakan kegiatan strategis pengembangan dakwah, pemberdayaan ekonomi umat, kerjasama sosial dan persatuan umat," terangnya.
Program selanjutnya, Sertifikasi Masjid Etam, merupakan kegiatan strategis memastikan legal standing kepemilikan lahan Masjid sebagai jaminan keberlangsungan berbagai aktifitas Masjid.
"Program terakhir, Pemuda Jonok Masjid, merupakan kegiatan strategis meningkatkan kapasitas kaum milenial untuk memakmurkan Masjid menuju pemuda sebagai calon pemimpin yang memiliki integritas berbasis Imtaq dan Iptek," tutupnya. (One/Adv)