• Senin, 29 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara





TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Tembok penjara hanyalah batas dinding batu bukan berarti membatasi kreatifitas dan inovasi, itulah kutipan dari Zairin Zain Kepala Subseksi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Kelas II A Tenggarong saat diruang kerjanya.

Menurut pria yang sudah 27 tahun mengabdi di Pemasyarakatan ini, mempunyai impian bengkel kerja (bengker) yang dikelolanya tidak hanya menghasilkan produk yang dinikmati oleh masyarakat Kutai Kartanegara (kukar) tapi juga masyarakat luar kukar pun bisa menikmati karya dan produk dari bengker Lapas Kelas II A Tenggarong.

"Saya menginginkan produk bengker ini bisa go publik, " ujarnya.

Dengan segala keterbatasan yang ada, baik dari sisi ruang produksi maupun fasilitas tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berpikir untuk menghasilkan inovasi baru yang dikerjakan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Sejak ditetapkan sebagai medium security dan berorientasi pada lapas produksi, bengker Lapas Kelas II A Tenggarong terus melakukan pembenahan-pembenahan serta memanfaatkan secara maksimal sumber daya yang ada.

"Untuk saat ini produk unggulan kami kursi lipat multifungsi yang sudah menerima pesanan dari pulau Jawa, " tutur pria yang juga berprofesi sebagai sutradara film ini.

Walau demikian bengker Lapas Kelas II A Tenggarong tidak ingin stagnan hanya dengan satu produk unggulan saja tapi ingin memberikan bekal bagi WBP melalui pelatihan kemandirian.

"Pada tahun 2022 ini kami mendapatkan 24 paket kegiatan pelatihan, namun baru terlaksana 12 paket dan untuk sisanya menunggu petunjuk dari pusat, " imbuhnya.

Paket pelatihan kemandirian pun yang diprogram didesain untuk mendukung program unggulan yang sudah ada sekaligus membuat inovasi baru.

"Seperti renovasi kursi serta pelatihan konveksi serta desain grafis, " ungkap pria yang suka hobby memancing ini.

Bahkan untuk wujudkan impiannya menjadikan bengk go public, zairin zain ingin membuat pelatihan konten kreator serta film bagi WBP.

" Saya yakin pasti ada WBP yang memiliki potensi dalam bidang ini dan ini tidak terlepas respon positif dari film yang pernah dibuat didalam lapas, dimana banyak pemain figuran nya merupakan napi, " ungkap zairin zain.

Agus Dwirijanto Kepala Lapas Kelas II A Tenggarong menyampaikan bahwa untuk saat ini Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari hasil bengker ini per tanggal (30/05) sebesar Rp. 8.500.000,-.

"Saya berharap hasil PNBP ini dapat bertambah pada akhir semester kedua nanti sesuai dengan target yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, " ujarnya

Agus Dwirijanto juga tidak menampik bahwa perolehan PNBP ini juga dipengaruhi oleh kondisi bangunan yang tidak representatif yang berimbas kepada ketersediaan sarana prasarana pendukungnya.

"Saya berharap segala kendala yang ada di bengker menjadi semangat untuk terus berkarya mewujudkan Pemasyarakatan yang produktif, " tutupnya. (One)

Pasang Iklan
Top