Obyek wisata Taman Gubang Desa Loa Ulung Kutai Kartanegara
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Kebijakan pemerintah untuk memberikan kelonggaraan aktivitas bagi masyarakat dengan tetap menerapkan prokes ketat, menjadi “angin segar” bagi warga masyarakat pengelola obyek wisata.
Pasalnya, sejak status PPKM turun ke level 2, banyak obyek wisata swasta di Kukar kembali dibuka. Sektor pariwisata di Kukar kembali bergairah, salah satunya adalah keberadaan Taman Gubang.
Setelah sebelumnya selama Pandemi tutup, sejak awal Oktober 2021 wisata Taman Gubang kembali dibuka, setelah dibuka obyek wisata tersebut ramai dikunjungi wisatawan.
Wisata Taman Gubang berada di Desa Loa Ulung Kecamatan Tenggarong Seberang dikelola oleh Ahmadi (60), dengan memanfaatkan danau bekas tambang batu bara dengan luas danau 6 hektar dan kedalaman 3 meteran, sementara luas tempat taman gubang 10 x 25 meter.
Taman Gubang sendiri memiliki sejarah, gubang artinya perahu dimana masyarakat di Desa Loa Ulung dahulu mengunakan gubang sebagai alat transportasi dari Desa Loa Ulung ke kota Tenggarong.
Dari sejarah itulah, Ahmadi ingin memperkenalkan gubang kepada anak zaman sekarang yang sudah mulai melupakan sejarah gubang yakni dengan membuka wisata taman gubang.
"Berdirinya taman gubang ini saya juga terinspirasi dari suasana danau yang sangat berpotensi untuk dijadikan tempat wisata. Terinspirasi untuk menjadikan tempat wisata sudah sejak lama mulai tahun 2011, tapi seiring waktu untuk membangun sebuah wisata tidak mudah" kata Ahmadi saat ditemui wartawan Kutairaya.com di Taman Gubang, Sabtu (23/10/2021) pagi.
Dahulu sebelum taman gubang dibuka pemerintah desa sudah pernah membahas mengenai wisata ini.
"Tapi yang namanya di desa kami bukan pengambil kebijakan dan keputusan. Kami hanya bisa memberikan saran atau arahan untuk menjadikan danau ini menjadi wisata, karena berbeda pendapat antara kami dengan pemerintah desa sehingga tidak berjalan. Akhirnya saya lanjutkan secara pribadi, Alhamdulillah dengan cara pribadi saya kelola perlahan-lahan ternyata wisata ini cukup diminati masyarakat,"paparnya.
Taman Gubang buka setiap hari dari pukul 09.00-18.00 wita, dengan tarif masuk Rp. Rp 5.000. Di taman gubang ada beberapa macam wahana seperti gubang kembar dengan kapasitas 8 orang dengan tarif Rp 100.000 sekali jalan, gubang kano kapasitas 2 orang dengan tarif Rp. 20.000 per jam, sepeda dengan pelampung gubang dengan tarif mulai dari Rp 20.000, Rp 30.000 , Rp. 50.000. Ada juga gubang mancing tarifnya Rp 30.000 per 6 jam.
Untuk wahana yang ada didalam taman gubang ini merupakan investasi dari luar bukan milik pribadi, Ahmadi memang menerima investasi berupa barang bukan investasi uang.
Selain wahana Taman Gubang juga sudah menyediakan fasilitas untuk pengunjung seperti tempat duduk, gazebo, kantin, musholla, WC, sambungan Internet WiFi. sementara untuk fasilitas keamanan ada rompi pelampung.
Kata Ahmadi taman gubang ini sangat mengutamakan keselamatan dan kenyamanan, Ahmadi juga selalu mengingatkan dengan pengunjung jangan sampai ingin berlibur dan bersenang-senang lalu mengabaikan keselamatan jadi harap kerjasamanya.
"Selama PPKM kami tutup selama dua bulan dan kembali buka awal Oktober 2021, dan setelah buka ini pengunjung sudah mulai rame pada hari biasa ada 50-60 orang per hari sementara di hari Sabtu dan Minggu pengunjung bisa mencapai 400-600 orang dalam sehari."katanya.
Dalam satu bulan Taman Gubang memperoleh pendapatan Rp15 juta itu untuk pendapatan tiket masuk, belum termasuk pendapatan sewa perahu dan lainnya.
Ahmadi mengharapkan kedepannya Taman Gubang ini bisa maju dan berkembang, sesuai dengan cita-cita Ahmadi, wisata taman gubang bukan hanya dikenal di Kukar, Kaltim tapi diseluruh Nusantara. (*dri/adv)