• Jum'at, 07 Februari 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dispora Kabupaten Kutai Kartanegara



(Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin saat menyampaikan Laporan Realisasi Semester Pertama APBD dan Prognosis secara virtual pada Rapat Paripurna ke 10 Masa Sidang III DPRD Kukar, di ruang kerjanya Lantai II Kantor Bupati Kukar)


TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Penyampaian Laporan Realisasi Semester Pertama APBD dan Prognosis untuk 6 bulan berikutnya kepada DPRD, dilakukan dalam rangka memenuhi amanat Permendagri Nomor 77 Tahun 2020, tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah. Laporan semester pertama yang disampaikan terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA) sampai dengan semester pertama dan prognosis.

Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin, saat menyampaikan Realisasi Semester Pertama APBD dan Prognosis, melalui virtual pada Rapat Paripurna ke 10 Masa Sidang III DPRD Kukar, di ruang kerjanya Lantai II Kantor Bupati Kukar, Jum'at (30/7/2021).

Dalam penyampaiannya, Rendi Solihin mengatakan, APBD Kukar Tahun Anggaran 2021 memuat program dan kegiatan yang ditetapkan melalui mekanisme penganggaran, dimulai dari MUSRENBANG tingkat Desa sampai kepada MUSRENBANG tingkat Kabupaten.

"Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam melaksanakan Program dan Kegiatan Pembangunan telah dirumuskan dan mengacu kepada Visi dan Misi yang diimplementasikan dalam Renstra dan Renja oleh masing-masing Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara," tuturnya.

Selanjutnya Rendi menjelaskan, untuk pendapatan, Belanja Dan Pembiayaan sampai dengan semester pertama tahun 2021, Realisasi Pendapatan semester pertama Tahun Anggaran 2021 adalah sebesar Rp1.294 T atau sebesar 34,21% dari anggaran sebesar Rp3.784 T , Prognosis enam bulan kedepan terhadap pendapatan sebesar Rp2.723.T atau 71,95%.

Realisasi Pendapatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sampai dengan semester pertama per 30 Juni 2021, realisasi anggaran pendapatan untuk Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp144M atau 30,71% dari target anggaran yang telah ditetapkan.
Sampai dengan semester pertama per 30 Juni 2021 Realisasi Pendapatan Transfer sebesar Rp1.149.T atau 34,70%.

"Sedangkan Realisasi Belanja Daerah semester pertama Tahun Anggaran 2021 secara keseluruhan menyerap anggaran sebesar Rp1.453 T atau 32,37% dari anggaran sebesar Rp4.491 T. Prognosis enam bulan kedepan terhadap Belanja sebesar Rp3.702 T atau 82,45%. Realisasi Belanja sampai dengan semester pertama tersebut yakni Belanja Operasi Belanja Operasi yang meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Hibah, dan Belanja Bantuan Sosial terealisasi sebesar Rp1.152 T atau 35,39% dari anggaran sebesar Rp3.257T," jelasnya.

Kemudian lanjutnya, Belanja Modal yang meliputi Belanja Modal Tanah, Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Belanja Modal Gedung dan Bangunan, Belanja Modal Peralatan Mesin, Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan, dan Belanja Modal Aset Tetap Lainnya terealisasi sebesar Rp170M atau 24,41% dari anggaran sebesar Rp698M. Belanja Tak Terduga Pada Tahun Anggaran 2021 terdapat realisasi Belanja Tak Terduga sebesar Rp40 M untuk penanganan Covid-19.

"Anggaran Pembiayaan Netto Pada Tahun Anggaran 2021 adalah sebesar Rp1.139 T, Jumlah tersebut diatas, bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2020 sebesar Rp1.137.T dan Dana Belanja Operasional Kesehatan yang nantinya akan digunakan di APBD perubahan senilai Rp1.451.928.470. Untuk SILPA tahun 2020 sudah dialokasikan untuk pembiayaan di APBD Tahun 2021 sebesar Rp500 M, dan dialokasikan juga untuk pembayaran utang sebesar Rp.205.364.779.032," terangnya.

Ia menambahkan, Prognosis atau rencana pencapaian target 6 bulan berikutnya sebesar Rp432.284.925.085 dipergunakan untuk pembayaran utang tahun 2020, kekurangan gaji tahun 2020, belanja penanganan COVID-19 serta untuk belanja wajib mengikat dan prioritas lainnya. (One/Adv)

Pasang Iklan
Top