• Selasa, 11 Februari 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dispora Kabupaten Kutai Kartanegara





TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Pandemi COVID-19 yang tidak menunjukkan tanda-tanda berakhir terlebih munculnya varian baru termasuk diantaranya varian Delta membuat pemerintah termasuk jajaran pemasyarakatan makin memperketat penerapan protokol kesehatan yang dari 3M menjadi 5M.

Hal ini juga yang dilakukan oleh Lapas Tenggarong, yakni Satuan Tugas Penjaga Pintu Utama (Satgas P2U) yang dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya menjadi salah satu garda terdepan baik dalam hal pelayanan dan pelopor protokol kesehatan.

Muhammad Rafli, salah satu anggota Satgas P2U menyampaikan, bahwa sejak pandemi Covid-19 mulai melanda dirinya harus menjadi pelopor dalam penegakkan protokol kesehatan dan menjadi pelaksanaannya role model dalam pelaksanaannya. Harus berani menegur tidak hanya kepada tamu dinas, sesama petugas maupun pejabat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Sejak wabah COVID-19 terjadi, kami di Satgas P2U harus berani menjadi pelopor dalam pelaksanaan protokol kesehatan termasuk menjadi role model. Selain itu kami harus berani dan tegas dalam menegur setiap orang yang akan masuk kedalam lapas, tidak hanya kepada tamu, petugas bahkan terhadap pejabat sekalipun kami harus tegas jika tidak menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Dalam setiap kesempatan seperti apel pagi dan briefing dinas, Kalapas Tenggarong Agus Dwirijanto selalu menyampaikan pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas sehari-hari termasuk dalam kegiatan kedinasan. Mengingat penyebaran COVID-19 saat ini belum menunjukkan berakhir.

Rafli, demikian sapaan rekan sekantor menyapanya, bahwa selama pandemi COVID-19 ini banyak suka dukanya semisal jika dirinya harus menegur rekannya jika salah dalam menggunakan masker dan menyuruh cuci tangan sebelum memasuki area kantor terlebih pada masa adaptasi kebiasaan baru.

Bahkan tidak jarang, pria kelahiran Samarinda 26 tahun yang lalu ini menghadapi penolakan dari para pengunjung yang akan menitipkan barang bagi keluarganya karena tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar.

"Ada saja pengunjung yang tidak mau ditegur dalam menerapkan protokol kesehatan, namun karena sudah tugas maka kami harus menjalankannya terlebih demi kebaikan bersama," tambahnya

Harapannya pandemi COVID-19 segera berakhir menjadi motivasi bagi pria yang pernah menggagalkan penyelundupan sabu-sabu kedalam Lapas pada akhir 2020, dalam menjalankan tugas yang diberikan kepadanya sebagai pelopor protokol kesehatan COVID-19. (One)

Pasang Iklan
Top