
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri (Andri wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Rahman Basri menegaskan, pentingnya kepatuhan seluruh perusahaan tambang terhadap dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) serta Rencana Pasca Tambang (RPT) yang telah ditetapkan sejak proses perizinan.
Menurut Aulia, pemerintah daerah berharap seluruh perusahaan tambang menjalankan aktivitasnya sesuai ketentuan yang berlaku.
Meskipun kewenangan pengawasan utama berada di luar pemerintah daerah, Pemkab Kukar tetap melakukan pengawasan melalui berbagai celah yang dimungkinkan oleh regulasi.
"Kami berharap seluruh perusahaan tambang taat dan patuh terhadap dokumen Amdal dan dokumen reklamasi atau Rencana Pascatambang yang telah disusun dan ditetapkan. Proses deforestasi yang dilakukan untuk kepentingan aktivitas pertambangan, tetap kami awasi agar sesuai dengan aturan," ujarnya.
Aulia menambahkan, Pemkab Kukar juga mendorong pelaksanaan reboisasi pascatambang secara konsisten.
Lahan yang berasal dari kawasan kehutanan diharapkan dapat dipulihkan dan dikembalikan fungsinya, sementara lahan Areal Penggunaan Lain (APL) didorong untuk dikembangkan menjadi investasi baru yang ramah lingkungan.
"Kami sepakat mendorong proses reboisasi pascatambang. Jika lahannya berasal dari kehutanan, dikembalikan ke kehutanan. Jika APL, kami berharap muncul investasi baru yang berorientasi lingkungan," tuturnya.
Lebih lanjut, Aulia menekankan pentingnya transformasi ekonomi dari sektor ekstraktif ke non-ekstraktif agar dapat berjalan dengan baik.
Ia berharap kegiatan pertambangan yang bertujuan menunjang ketahanan energi tidak menimbulkan dampak jangka panjang bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Kukar.
Sementara itu, Pormen Mini Ranch Jaya Tama PT Bramasta Sakti, Yoga mengemukakan, perusahaannya memadukan sektor pertanian dan peternakan dalam pengelolaan lahan pascatambang dengan melibatkan masyarakat sekitar.
Program tersebut dinilai tidak hanya mengoptimalkan lahan bekas tambang, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang menjanjikan bagi warga.
"Di lokasi ini kami mengembangkan perkebunan jagung, lahan rumput odot seluas 12 hektare untuk pakan ternak, budidaya sereh wangi dan koeng-koeng, serta peternakan rusa sebagai diversifikasi usaha," ujar Yoga.
Selain itu, PT Bramasta Sakti juga tengah mengembangkan konsep agroeduwisata yang ke depan akan diarahkan menjadi destinasi agrowisata.
Fasilitas yang direncanakan, meliputi area perkemahan dan sarana edukasi pertanian, sebagai upaya memperluas manfaat ekonomi sekaligus mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan. (dri)