
Kepala Dispora Kukar Aji Ali Husni Saat Menghadiri Pembukaan Kegiatan Gas Rute Kembang Janggut.(Foto:Kecamatan Kembang Janggut)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Kecamatan Kembang Janggut menjadi pusat perhatian pecinta olahraga alam Kabupaten Kutai Kartanegara setelah sukses menjadi tuan rumah Gas Rute Kembang Janggut dan Senam Zumba Blukar 2025, yang digelar pada Sabtu (22/11/2025) di Desa Genting Tanah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian agenda tahunan Dispora Kukar yang mengusung konsep sport tourism berbasis potensi alam lokal.
Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, menjelaskan bahwa pemilihan Kembang Janggut bukan tanpa alasan. Tahun ini Dispora Kukar mendorong lebih banyak wilayah dengan kekhasan alam yang kuat untuk tampil sebagai tuan rumah utama.
"Untuk 2025, kami ingin wilayah yang punya potensi alam menonjol ikut terlibat. Sejak Blukar dimulai beberapa tahun lalu, Kembang Janggut belum pernah menjadi lokasi kegiatan. Maka tahun ini kami memanfaatkannya sebagai momentum untuk mengangkat potensi alam dan wisatanya," ujarnya.
Trek Blukar 2025 di Kembang Janggut menjadi sorotan peserta, terutama karena karakter medannya yang unik. Pasir silika yang mendominasi sebagian jalur membuat tantangan berbeda dibanding trek di kecamatan lain yang umumnya berupa tanah basah atau lumpur.
"Peserta dari luar Kukar sempat menyampaikan apresiasi. Banyak yang tidak menyangka ada lokasi dengan karakter medan seperti ini di Kembang Janggut. Tantangannya berat, tetapi justru memberi pengalaman baru bagi para rider," kata Ali.
Trek sejauh 11 kilometer itu tercatat hanya dapat dituntaskan oleh sebagian kecil peserta. Namun tingkat kesulitan tersebut justru mendapat respons positif. Banyak peserta mengusulkan agar Kembang Janggut kembali dipilih sebagai lokasi Blukar pada tahun mendatang.
Di luar kegiatan trail, dampak ekonomi lokal turut terasa. Komunitas trail setempat bergerak aktif, begitu pula UMKM dan pelaku seni daerah. Pengisi hiburan berasal dari Kota Bangun, sementara pedagang lokal mencatat peningkatan penjualan selama event berlangsung.
"Alhamdulillah, kegiatan ini ikut menggerakkan ekonomi masyarakat. UMKM meningkat penjualannya, komunitas lokal bisa tampil, dan banyak warga ikut terlibat langsung," ungkapnya.
Blukar, singkatan dari "Belusukan Alam Kutai Kartanegara", memang dirancang bukan hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga sebagai sarana memperkenalkan potensi geografis setiap kecamatan.
Dispora Kukar memastikan kegiatan ini akan terus menjadi agenda tahunan dengan rotasi lokasi agar setiap wilayah memiliki kesempatan tampil sebagai tuan rumah.
Hingga penutupan registrasi online, terdapat 550 peserta yang mendaftar, dan sekitar 400 rider hadir pada hari pelaksanaan mewakili berbagai daerah di Kalimantan Timur.
"Ke depan, Insya Allah kami akan terus menggali potensi-potensi alam lainnya. Blukar adalah wadah untuk memperkenalkan wajah alam Kukar, sekaligus mendorong pertumbuhan sport tourism di daerah," tutup Ali.
Dengan keberhasilan penyelenggaraan di Kembang Janggut, Dispora Kukar optimistis Blukar akan semakin diperhitungkan sebagai event olahraga alam terbesar di Kukar yang mampu mendongkrak pariwisata dan aktivitas ekonomi masyarakat. (adv/dri)