
Para Atlet Olahraga Tradisional Kukar. (Dispora Kukar)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memberikan dukungan terhadap pengembangan olahraga tradisional sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya sekaligus peningkatan prestasi.
Meski jumlah peserta yang dikirim pada ajang Pekan Olahraga Tradisional Nasional (Pornas) 2025 menurun, capaian medali justru menunjukkan peningkatan yang menggembirakan.
Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora Kukar, Aji Muhammad Ari Junaidi, menjelaskan bahwa terjadi penurunan jumlah kontingen dari Kukar hingga 50 persen dibandingkan dua tahun sebelumnya. Pada Pornas sebelumnya di Bandung, jumlah pegiat yang berangkat lebih banyak dibandingkan Pornas 2025 yang berlangsung di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Secara jumlah peserta memang menurun drastis, sekitar 50 persen. Namun di sisi lain, perolehan medali justru naik. Ini menjadi bukti bahwa kualitas atlet atau pegiat olahraga tradisional kita semakin membaik," ujar Ari Senin (24/11/2025).
Ari mengungkapkan bahwa karakter olahraga tradisional sangat berbeda dengan olahraga prestasi pada umumnya. Selain tidak menuntut sistem kompetisi yang ketat, olahraga tradisional memiliki semangat kemandirian yang kuat sesuai visi Kormi sebagai induk organisasi olahraga masyarakat.
Menurutnya, banyak pegiat olahraga tradisional yang tetap aktif berlaga meski tanpa bantuan penuh dari pemerintah. Para pegiat, komunitas, dan inorga bergerak secara mandiri, baik untuk latihan maupun mengikuti agenda nasional di berbagai daerah.
"Olahraga tradisional ini memang tumbuh dari masyarakat. Walaupun tanpa bantuan pemerintah, mereka tetap berangkat dan mengikuti event nasional. Itulah yang menjadi kekuatan olahraga tradisional, yaitu semangat mandiri," tambahnya.
Ari menegaskan bahwa pemerintah daerah tetap hadir sebagai fasilitator. Namun, keberhasilan olahraga tradisional tidak semata bergantung pada dukungan anggaran, melainkan juga komitmen dan minat para pegiat serta komunitas itu sendiri.
"Kami berharap semangat kemandirian tersebut dapat terus dijaga, sekaligus menjadi motivasi bagi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan olahraga tradisional sebagai bagian dari identitas budaya lokal Kukar," tutup Ari. (adv)