• Kamis, 18 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dispora Kutai Kartanegara



Olahraga Ketapel. (Foto: Dispora Kukar)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) Kabupaten Kutai Kartanegara, Lukman, menegaskan bahwa olahraga masyarakat memiliki peran besar dalam membentuk budaya sekaligus melahirkan potensi prestasi. Hal tersebut ia sampaikan saat menanggapi fenomena semakin maraknya kegiatan mancing, catur, hingga olahraga rekreasi lainnya di Kukar.

Menurut Lukman, olahraga masyarakat bukan sekadar aktivitas hobi, melainkan bagian dari tradisi turun-temurun yang hidup di tengah warga. Bila dikelola dengan baik, kegiatan tersebut dapat berkembang menjadi budaya yang berdampak pada prestasi.

"Kalau kita cari di Google, olahraga masyarakat itu adalah aktivitas atau kebiasaan yang sudah turun-temurun dilakukan di suatu daerah, dan pada akhirnya membentuk budaya. Ketika telah menjadi budaya, dari situlah potensi prestasi bisa muncul," jelas Lukman.

Ia mengakui, dalam lima tahun terakhir dirinya merasa cukup kewalahan karena banyaknya pihak yang menggelar kegiatan atau turnamen mancing. Antusiasme masyarakat yang besar membuat agenda kegiatan sangat padat.

"Sering sekali ada yang datang, ‘Pak, kami ada lomba mancing, mohon hadir.’ Saya bilang, kalau Sabtu atau Minggu insyaallah saya datang. Begitu banyaknya kegiatan, ini menunjukkan olahraga rekreasi memang berkembang pesat," ungkapnya.

Lukman menjelaskan, banyak cabang olahraga masyarakat yang awalnya hanya berangkat dari hobi, namun kemudian berkembang menjadi organisasi resmi di bawah naungan Kormi. Salah satunya adalah kegiatan memancing.

"Kenapa mancing bisa berkembang seperti sekarang? Karena dari hobi itulah banyak komunitas terbentuk. Kemudian dibangunlah induk organisasi resminya, seperti APRI, Asosiasi Permancingan Indonesia. Di Kukar, ketuanya Bang Jali dari dinas PU," ujarnya.

Ia menyebut, kegiatan mancing bahkan mampu menghadirkan tokoh-tokoh nasional dan menarik minat masyarakat luas. Fenomena ini menunjukkan bahwa olahraga rekreasi kini memiliki daya tarik besar bagi berbagai kalangan.

Meski tumbuh pesat, Lukman menegaskan bahwa seluruh kegiatan olahraga masyarakat perlu dikelola dengan administrasi yang baik. Pendataan peserta dan komunitas harus dilakukan secara serius agar pembinaan lebih terarah.

"Sekarang semua harus terdata dan terpola dengan baik. Tidak bisa lagi hanya sekadar kegiatan biasa. Misalnya jantung sehat, kalau ditanya atletnya berapa, ya harus ada datanya. Semua harus tertata," tegasnya.

Ia menyebut forum dan organisasi di bawah Kormi harus mampu mengubah kebiasaan masyarakat menjadi kegiatan yang lebih terorganisasi, tanpa menghilangkan nilai rekreasi dan kebersamaan yang menjadi ciri khas olahraga masyarakat.

"Forum yang terbentuk harus mampu membawa aktivitas yang dulunya hanya kebiasaan menjadi kegiatan yang luar biasa. Kuncinya adalah tata kelola administrasi yang baik," tutupnya. (adv/dri)



Pasang Iklan
Top