Aksi Demo Aliansi Peduli Kutai Kartanegara di Depan Kantor Bupati, Tuntut Hadirnya Artis Ibu Kota di Event Tingkiland Fest.(Andri wahyudi/kutairaya)


TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Puluhan massa aksi demonstrasi mendatangi Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) pada Kamis (20/11/2025) siang.

Mereka datang menggunakan sejumlah pikap dan truk yang membawa sound system untuk menyampaikan aspirasi terkait kehadiran artis Ibu Kota pada penyelenggaraan Tingkilan Fest 2025.

Koordinator Aliansi, Fajri mengatakan, tujuan kedatangan mereka bukan untuk menghambat acara, melainkan meminta pemerintah mempertimbangkan pemberdayaan musisi dan pelaku seni lokal.

"Kami meminta agar talent lokal tetap diberdayakan. Ada sekitar tujuh grup yang belum masuk dalam daftar Tingkilan Fest, dan kami mengusulkan 10 grup musisi lokal agar bisa difasilitasi," ujarnya.

Fajri juga menekankan perlunya pemerataan anggaran antara artis nasional dan pelaku seni lokal.

"Jangan hanya artis Ibu Kota yang difasilitasi. Kalau anggaran artis nasional bisa mencapai Rp 300 juta, kami berharap lokal juga diberi kesempatan yang sama. Apalagi kondisi daerah sedang defisit, jadi alangkah baiknya anggaran itu bisa membantu pelaku seni lokal," tambahnya.

Ia mengemukakan, pemerintah belum memberikan keputusan final atas aspirasi tersebut.

"Respons mereka masih dipertimbangkan. Kami berharap ada titik temu agar aspirasi beberapa komunitas dan pelaku seni yang tergabung dalam aliansi bisa difasilitasi pemerintah," kata Fajri.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto menjelaskan, aspirasi yang disampaikan massa menunjukkan pentingnya sinergi dalam penyelenggaraan kegiatan daerah.

"Setiap minggu masyarakat kita telah menampilkan talent lokal. Ini bagian penting dari ekosistem seni dan ekonomi kreatif. Ke depan kami akan membuat konsep yang lebih baik agar ada keadilan bagi pelaku seni lokal, termasuk musisi dan pekerja kreatif lainnya," tuturnya.

Ia menegaskan, pemerintah tetap membutuhkan kehadiran talenta nasional untuk meningkatkan nilai dan daya tarik suatu kegiatan.

"Event besar tetap perlu mendatangkan pelaku nasional agar memiliki kelas yang lebih tinggi. Namun, ruang untuk pelaku seni lokal akan dibuat lebih proporsional dengan konsep yang matang dan melibatkan mereka dalam proses penyusunan," tambah Arianto.

Terkait jumlah grup seni lokal yang akan ditampung di Tingkilan Fest, Arianto menyampaikan jumlahnya belum dapat dipastikan.

"Yang jelas, mereka akan kami akomodasi, tetapi harus sesuai dengan tema musik tingkilan dan kebudayaan agar tidak keluar dari konteks acara," ujarnya.

Arianto juga membenarkan sejumlah kegiatan Kukar Land dibatalkan karena efisiensi dan rasionalisasi anggaran.

Namun, masih ada sisa anggaran yang dialihkan untuk pelaksanaan Tingkilan Fest 2025.

"Sisa anggaran efisiensi itu cukup untuk menyelenggarakan kegiatan setara Tingkilan Fest sekaligus mengakomodasi grup seni lokal bernuansa budaya. Untuk nominal anggaran, kami belum bisa menyampaikan secara pasti," ucapnya. (dri)