
Kabid Kepemudaan dan Kewirausahaan Dispora Kukar Dery Wardhana. (Andri Wahyudi/KutaiRaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong kemandirian pemuda melalui pengembangan keterampilan wirausaha. Tahun ini, program Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM) berhasil mencapai target capaian 100 persen sesuai rencana kerja yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini menjadi salah satu hasil nyata Dispora dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya bagi generasi muda di Kukar.
Kabid Kepemudaan dan Kewirausahaan Dispora Kukar, Dery Wardhana, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian tersebut. Menurutnya, seluruh rangkaian program dan pelatihan telah berjalan dengan sangat baik sepanjang tahun 2025.
"Alhamdulillah, target capaian kami tahun ini mencapai 100 persen. Program Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri sudah terlaksana sepenuhnya," ujarnya Selasa (18/11/2025).
Ia menambahkan bahwa antusiasme peserta juga menjadi faktor keberhasilan program.
Sepanjang tahun ini, sedikitnya 250 peserta mengikuti berbagai jenis pelatihan yang diselenggarakan Dispora Kukar melalui Klinik WPM. Pelatihan tersebut meliputi peningkatan usaha, kewirausahaan, digital marketing, serta beberapa pelatihan tematik lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pemuda pelaku usaha. Seluruh kegiatan dirancang untuk memberikan pengetahuan praktis dan strategi pengembangan usaha yang dapat langsung diterapkan oleh peserta.
Selain pelatihan inti, Dispora Kukar juga rutin menggelar sesi sharing usaha di berbagai kecamatan. Kegiatan ini memberi ruang bagi para pelaku usaha muda untuk bertukar pengalaman, membangun jejaring, sekaligus memperoleh inspirasi dari pelaku usaha lainnya. Kegiatan seperti ini dinilai efektif dalam meningkatkan motivasi dan memperkuat semangat kolaborasi di kalangan pemuda wirausaha.
Dery menjelaskan bahwa para peserta berasal dari beragam sektor usaha, mulai dari kriya, kuliner, hingga bidang kreatif lainnya. Namun, berdasarkan data yang dihimpun sejak Klinik WPM pertama kali dibentuk pada 2020, sektor kuliner menjadi yang paling dominan.
"Jika dipersentasekan, sekitar 50 persen peserta berasal dari sektor kuliner," jelasnya.
Ia juga menuturkan bahwa sejak berdiri, Klinik WPM telah memberikan peningkatan kapasitas kepada lebih dari 2.000 peserta. Angka tersebut menunjukkan bahwa program ini mendapat respon positif dan mampu menjangkau pemuda di berbagai wilayah Kukar. Selain itu, meningkatnya jumlah peserta dari tahun ke tahun menggambarkan tingginya minat pemuda untuk mengembangkan usaha secara mandiri.
Dispora Kukar berharap keberhasilan ini dapat terus dipertahankan, sekaligus menjadi dorongan bagi lebih banyak pemuda untuk terjun ke dunia wirausaha.
"Melalui program berkelanjutan seperti Klinik WPM, pemerintah daerah berupaya mencetak generasi muda yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing, sehingga mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah," ungkapnya. (adv/dri)