
Stadion Aji Imbut Tenggarong Seberang.(Andri wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) terus memperkuat pembangunan sektor olahraga hingga ke pelosok desa. Pada tahun 2025 ini, sedikitnya lima desa dipastikan akan mendapatkan pembangunan fisik sarana dan prasarana olahraga, seperti peningkatan kualitas lapangan hingga pembangunan tribun penonton.
Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, mengatakan bahwa langkah ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap banyaknya aspirasi masyarakat desa yang menginginkan fasilitas olahraga yang layak dan representatif.
"Untuk tahun ini, ada lima lokasi yang sudah kami siapkan anggarannya, di antaranya di wilayah Kenohan, Muara Badak, dan Marangkayu," ujarnya.
Menurut Ali, pembangunan infrastruktur olahraga dilakukan secara bertahap dan terukur, menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran daerah. Ia mengakui bahwa jumlah permohonan dari desa cukup banyak, namun tidak semua dapat direalisasikan sekaligus dalam satu tahun anggaran.
"Kalau melihat proposal yang masuk, memang cukup banyak yang antre. Tapi kami tetap upayakan minimal empat sampai lima desa bisa kami bantu setiap tahun," tambahnya.
Kondisi lapangan olahraga di sejumlah desa disebut masih belum memadai, terutama saat musim hujan. Banyak lapangan tergenang air karena berada di dataran rendah, selain itu beberapa fasilitas penunjang seperti gawang dan net juga mengalami kerusakan.
"Kalau kondisinya seperti itu terus, tentu sulit bagi kita untuk mendorong prestasi olahraga. Karena itu, perbaikan sarana dan prasarana menjadi fokus utama yang kita benahi secara bertahap," jelasnya, Kamis (13/11/2025).
Lebih lanjut, Ali menegaskan bahwa keberadaan fasilitas olahraga yang memadai tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan atlet, tetapi juga menjadi ruang bagi masyarakat untuk membangun budaya hidup sehat dan mempererat kebersamaan di tingkat desa.
"Lapangan yang layak bukan hanya soal kompetisi, tapi juga menjadi pusat aktivitas sosial masyarakat. Dari sana tumbuh semangat olahraga yang sehat dan berprestasi," tuturnya.
Sebelum memberikan bantuan fisik, Dispora Kukar juga selalu melakukan survei lapangan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa fasilitas yang dibangun benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Sebelum kami berikan dukungan, kami cek dulu bagaimana aktivitas olahraganya. Jangan sampai sudah dibangun tapi tidak dimanfaatkan. Kadang saya sendiri ikut turun survei, mendampingi langsung Pak Bupati," ungkapnya.
Dengan program ini, Dispora Kukar berharap pembangunan infrastruktur olahraga di desa-desa tidak hanya memperkuat pembinaan atlet daerah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat, aktif, dan berdaya saing.
"Kami ingin setiap desa di Kukar punya fasilitas olahraga yang bisa menjadi kebanggaan masyarakatnya sendiri," pungkas Ali. (adv/dri)