
Suasana pawai Karnaval dan Beseprah Kampong Kuliner Tradisional ke 6.(Foto: Achmad Nizar/Kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Pawai Karnaval dan Beseprah sebagai tanda sebelum dimulainya ajang tahunan Kampong Kuliner Tradisional ke 6 yang dilaksanakan warga Gang 7, Kelurahan Baru, Kecamatan Tenggarong.
Kegiatan ini sudah menjadi tradisi setiap tahun sebelum dibukanya Kampong Kuliner. Ketua Panitia Wedy Handoko mengatakan, pawai dan beseprah merupakan simbol pembuka sekaligus penanda dimulainya rangkaian kegiatan kuliner selama beberapa hari kedepan.
"Ya ini tradisi kami tiap tahun. Jadi sebelum Kampong Kuliner dimulai, kita adakan karnaval dan beseprah. Ini sudah tahun ke 6," ujar Wedy pada Kutairaya.com di Gang 7 Kelurahan Baru, Sabtu (8/11/2025).
Untuk rute karnaval sendiri dimulai dari Gang 7 Kelurahan baru, kemudian memasuki Jalan Aljawahir, dilanjut lagi melewati Jalan Ahmad Dahlan ke Jalan Djafar Seman, dan berakhir di Gang 7 kembali.
Ia menjelaskan, pembukaan resmi Kampong Kuliner dimulai tanggal 9 hingga 14 November 2025. Hari berikutnya akan diisi dengan berbagai kegiatan dan lomba tradisional.
"Hari ini masih persiapan dan pengisian stand-stand untuk makanan khas Kutai. Jumlah tenant ada sekitar 30, kita prioritas dulu pada warga Kelurahan Baru. Kemudian jika ada sisa, Kelurahan lain dapat ambil bagian untuk tempati tenant," jelasnya.
Selain kuliner, pihaknya juga menyiapkan berbagai lomba tradisional seperti tarsul, jepen dan permainan rakyat seperti gasing, asen kabat dan layangan. Lomba-lomba ini diikuti oleh anak SD dan SMP untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya kita.
"Tujuannya supaya budaya kita tetap lestari. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi," tambahnya.
Sementara itu, Lurah Kelurahan Baru, Bayu Ramanda Bani Nugraha, menyampaikan apresiasi atas partisipasi warga yang kompak dan antusias dalam menyukseskan kegiatan ini.
"Alhamdulillah kegiatan Kampong Kuliner yang ke 6 ini bisa terlaksana dengan sederhana tapi tetap meriah. Semua murni hasil gotong royong warga, mulai dari tenaga, pikiran sampai dana," ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya tentang kuliner, tapi juga menjadi wadah kebersamaan dan pelestarian budaya Kutai, bahkan ajang ini disebut sebagai Eraunya Kelurahan Baru, karena menggambarkan semangat mereka yang hidup rukun dan saling mendukung.
"Kami dari pihak kelurahan tentu selalu mendukung setiap kegiatan masyarakat yang seperti ini," imbuhnya.
Ia berharap, kegiatan Kampong Kuliner ke depan bisa terus meningkat dalam hal kualitas, melihat kondisi sekarang, dimana Pemerintah Daerah tengah menghadapi kendala soal dana, ajang ini tetap dilakukan dengan swadaya warga.
"Mungkin nanti bisa melibatkan peserta dari kecamatan lain. Tapi yang penting, kualitas dan semangat kebersamaan harus dijaga," tutupnya. (*zar)