
Kegiatan Sosialisasi Bahaya Narkoba Bagi Pemuda di Kukar.(Andri wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan penguatan wawasan dengan membangun generasi muda yang sehat dan bebas dari narkoba. Melalui kolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Timur serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar, GAMKI menggelar kegiatan sosialisasi bahaya narkoba yang berlangsung di Sekolah Tinggi Teologi (STT) Tenggarong, Rabu (5/11/2025).
Ketua DPC GAMKI Kukar, Jannes Manaek Pasaribu, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya GAMKI untuk ikut membangun sumber daya manusia yang berkualitas, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa. Ia menegaskan, pencegahan narkoba harus dimulai dari kesadaran generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa.
"GAMKI berupaya membentuk generasi yang produktif dan berkarakter baik. Para pemuda dan pelajar harus terhindar dari bahaya narkoba karena mereka adalah calon-calon pemimpin masa depan. Kita ingin mereka tumbuh menjadi manusia unggul yang sehat secara jasmani dan rohani," ujarnya.
Jannes menambahkan, kegiatan ini tidak hanya berhenti di tingkat perguruan tinggi, tetapi akan dilanjutkan ke jenjang dan wilayah yang lebih luas. Menurutnya, GAMKI tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dari pemerintah dan organisasi kepemudaan lainnya.
"Kami sangat berterima kasih kepada Dispora Kukar dan KNPI yang telah mendukung gerakan ini. Pencegahan narkoba harus menjadi tanggung jawab bersama. GAMKI ingin menjadi bagian dari solusi, membantu pemerintah mengurangi angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda dan pelajar," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Kalimantan Risma menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam upaya pemberantasan narkoba.
"BNN tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan dari OPD, lembaga swasta, tokoh agama, masyarakat, dan organisasi kepemudaan seperti GAMKI agar program pencegahan ini dapat berjalan efektif," katanya.
Risma juga menyoroti pentingnya pemberdayaan masyarakat serta penyediaan layanan rehabilitasi bagi pengguna narkoba. Ia menjelaskan bahwa fasilitas rehabilitasi di Balai Rehabilitasi Tanah Merah dapat diakses secara gratis karena biayanya ditanggung negara.
"Jangan takut untuk direhabilitasi. Namun yang paling penting tetaplah pencegahan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati," tegasnya.
Kegiatan sosialisasi ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena dinilai mampu membangkitkan kesadaran dan tanggung jawab sosial di kalangan pemuda.
GAMKI Kukar berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi gerakan berkelanjutan dan menjadi contoh nyata bahwa pemuda memiliki peran penting dalam membentengi diri serta lingkungan dari bahaya narkoba. (adv/dri)