• Senin, 08 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Penari Sanggar Tari Nawasena yang tampil di ajang Kukar Festival Budaya Nusantara.(Dok: Sanggar Tari Nawasena)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Sanggar Tari Nawasena menjadi salah satu sanggar yang ikut melestarikan seni Kutai khusus Jepen di Desa Semayang, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Sanggar ini berdiri sejak tahun 2022, dan hingga saat ini telah menjadi wadah bagi generasi muda untuk terus menghidupkan kesenian tradisional, khususnya tari Jepen.

Ketua Sanggar Tari Nawasena, Mariatul Husna, menceritakan awal terbentuknya sanggar ini berawal dari kegiatan sederhana di desanya yaitu Desa Semayang Kecamatan Kenohan.

"Awalnya karena sering diundang tampil di acara perpisahan sekolah atau perayaan 17 Agustus. Dari situ muncul ide untuk membentuk kelompok tari," ujar Maria pada Kutairaya.com pada saat dihubungi, Selasa (4/11/2025).

Nama Nawasena sendiri diambil dari bahasa Sanskerta yang artinya kekuatan. Menurutnya makna tersebut menggambarkan semangat bersama mereka yang menjadi pondasi sanggar ini.

"Nawasena berarti Kekuatan dan masa depan yang cerah , atau masa depan yg penuh harapan," tambahnya.

Tujuan berdirinya Sanggar Tari Nawasena pastinya untuk melestarikan tari Jepen, tarian khas Kutai yang semakin jarang ditampilkan di kalangan generasi muda.

"Kami ingin mengangkat lagi tari Jepen agar tetap dikenal dan dicintai. Budaya ini harus terus dijaga supaya tidak hilang," tuturnya.

Saat ini, Sanggar Tari Nawasena memiliki tujuh orang anggota yang sebagian besar berasal dari kalangan pelajar SMP dan ada juga yang sudah lulus sekolah.

"Kalau untuk tantangan mungkin terkait masalah kekompakan dan pergantian anggota. Kadang ada yang lanjut sekolah ke luar daerah, jadi harus cari pengganti lagi. Selain itu, kendala lainnya seperti dana atau transportasi," jelasnya.

Sepanjang tahun 2025, Sanggar Tari Nawasena sudah beberapa kali tampil di berbagai kegiatan, seperti di Simpang Odah Etam Tenggarong, Kukar Festival Budaya Nusantara.

Ia berharap, dalam keikutsertaannya di berbagai ajang ini, semoga nama Sanggar Nawasena bisa semakin dikenal luas.

"Kami senang sekali bisa tampil, yang penting bisa menari, bisa dikenal, dan budaya kita tetap hidup," sebutnya.

Namun, hingga kini dukungan dari pemerintah daerah belum sepenuhnya dirasakan oleh sanggar ini.

"Kalau dari pemerintah belum ada bantuan, dan insya allah akan dianggarkan di tahun depan. Harapannya semoga nanti ada perhatian lebih, terutama bagi pelaku seni seperti kami," tukasnya. (*zar)



Pasang Iklan
Top