
Peresmian Jembatan Jongkang Oleh Bupati Kukar Aulia Rahman Basri.(Andri Wahyudi/Kutairaya) 
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dr. Aulia Rahman Basri meresmikan Jembatan Desa Jongkang di Kecamatan Loa Kulu, Senin (3/11/2025). 
Jembatan ini menjadi penghubung strategis antara Kabupaten Kukar dan Kota Samarinda.
Peresmian ditandai dengan pemecahan kendi oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Mohamad Arifin, disusul doa bersama dan tradisi makan beseprah. 
Acara peresmian ini juga dihadiri Sekretaris Daerah Kukar Sunggono, Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Ahyani Fadianur Diani, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar Wiyono.dan sejumlah kepala OPD, Camat Loa Kulu, serta Kepala Desa Jongkang.
Aulia mengemukakan, jembatan tersebut menjadi akses penting bagi pengembangan wilayah Jongkang sebagai kawasan strategis baru di Kukar.
"Jongkang ini merupakan perlintasan logistik menuju Samarinda dan Balikpapan. Dengan adanya jembatan ini, waktu tempuh bisa berkurang hingga setengah jam dibandingkan jika melewati jalur Samarinda," ujarnya.
Ia menambahkan, pembangunan jembatan Jongkang yang tertunda selama 13 tahun akhirnya dapat diselesaikan karena pentingnya jalur ini sebagai jalur logistik alternatif, selain jalan utama yang telah dimiliki Kukar.
"Pemerintah daerah berkomitmen mempercepat konektivitas antarwilayah agar mendukung pertumbuhan ekonomi dan distribusi logistik," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Kukar Wiyono menjelaskan, jembatan Jongkang termasuk dalam ruas Jalan Teluk Dalam–Jongkang yang berstatus jalan kabupaten. 
Total panjang ruas jalan mencapai sekitar 10 kilometer hingga simpang crossing batu bara.
"Pembangunan jembatan ini menggunakan anggaran tahun 2025 senilai Rp 14,9 miliar, dengan panjang 16 meter dan lebar 7 meter. Selain itu, kami juga memasang enam unit lampu penerangan jalan demi keselamatan pengguna," ujar Wiyono.
Ia menambahkan, dengan berfungsinya jembatan ini, akses masyarakat semakin terbuka dan akan mendorong tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru.
"Kini di sepanjang jalan sudah mulai muncul aktivitas ekonomi masyarakat, bahkan lahan di sekitar jalur mulai dibuka untuk usaha," katanya.
Kepala Desa Jongkang, Syuriansyah menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab Kukar atas terealisasinya pembangunan jembatan yang telah lama dinantikan masyarakat.
"Sejak 2015 kami menunggu dan akhirnya kini bisa terealisasi. Dampaknya sangat besar bagi ekonomi masyarakat, terutama pelaku UMKM di sekitar jalan yang kini semakin ramai," ujarnya.
Ia mengatakan, selain memudahkan akses bagi petani untuk memasarkan hasil panen ke Samarinda, keberadaan jembatan juga meningkatkan nilai tanah di wilayah tersebut.
"Sekarang harga tanah bisa mencapai Rp 600–700 ribu per pekarangan. Ini menunjukkan dampak ekonomi yang positif bagi warga," ucapnya.
Dengan peresmian Jembatan Jongkang, Pemerintah Kabupaten Kukar menegaskan komitmennya dalam memperkuat konektivitas antarwilayah serta membuka akses ekonomi baru demi kesejahteraan masyarakat. (adv/dri)