• Kamis, 18 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kutai Kartanegara



Sekda Sunggono Saat memberikan cinderamata kepada komunitas Red Hero Parikesit.(Foto: Ridwan/KutaiRaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Komunitas Donor Darah Parikesit (Red Hero Parikesit). Kehadiran komunitas ini sangatlah strategis bagi Kutai Kartanegara.

Sebab, kebutuhan akan darah di rumah sakit bersifat dinamis dan seringkali mendesak.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kukar Sunggono, saat membuka kegiatan Bhakti Sosial HUT Arsada Ke 25 dan Launching Red Hero Parikesit Tenggarong, di Auditorium Akhmad Thantawi RSU AM Parikesit Tenggarong, Senin (3/11/2025).

"Dengan adanya komunitas Red Hero Parikesit, kita memiliki sebuah wadah yang terorganisir, yang akan menjadi pahlawan-pahlawan baru, yang siap sedia membantu PMI dan rumah sakit dalam memastikan ketersediaan kantong darah yang aman dan cukup di Kukar. Saya berharap komunitas ini dapat tumbuh besar, aktif mengedukasi masyarakat, dan menggerakkan lebih banyak lagi relawan untuk menjadi pendonor rutin," ungkapnya.

Dirinya juga memastikan, Pemkab Kukar akan terus mendorong pemenuhan hak-hak dasar warga masyarakat khususnya dalam aspek pendidikan dan kesehatan sehingga visi dan Misi Kukar Idaman Terbaik dapat tercapai.

"Atas nama Pemkab Kukar kami menyambut baik dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada keluarga besar RSUD AM Parikesit atas inisiatif penyelenggaraan kegiatan bakti sosial berupa donor darah ini. Kegiatan ini memiliki makna yang sangat istimewa karena dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke-25 Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia ARSADA," tuturnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa RSUD AM Parikesit tidak hanya fokus pada pelayanan kuratif di dalam gedung, tetapi juga memiliki komitmen kuat dalam aksi-aksi sosial yang berdampak langsung bagi masyarakat.

"Donor darah adalah tindakan kemanusiaan yang luhur. Setetes darah yang kita sumbangkan hari ini adalah simbol kepedulian, solidaritas, dan gotong royong. Bagi para pendonor, ini adalah investasi amal, namun bagi mereka yang membutuhkan, ini adalah harapan untuk menyambung kehidupan," pungkasnya. (One/Adv)



Pasang Iklan
Top