• Kamis, 18 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

DPMD Kutai Kartanegara



Posyandu Melati Ungu Desa Subulu Ilir.(Andri Wahyudi/kutairaya)

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berkomitmen memperkuat peran posyandu sebagai garda terdepan dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat desa. Melalui sinergi antara posyandu, PKK, RT, dan lembaga desa lainnya, DPMD Kukar mendorong terbentuknya data sosial dan kesehatan yang lebih akurat dan terintegrasi untuk mendukung kebijakan pembangunan yang tepat sasaran.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyampaikan bahwa posyandu memiliki peran strategis dalam mendukung pencapaian target-target pembangunan nasional, termasuk dalam penanganan stunting, gizi seimbang, dan perlindungan sosial. Menurutnya, kegiatan posyandu tidak hanya berfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak, tetapi juga dapat menjadi sumber data penting untuk perencanaan kebijakan daerah.

"Saya meyakini bahwa posyandu akan mendapatkan porsi perhatian negara yang besar, baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan. Sebab, apa yang dilakukan oleh posyandu merupakan bagian dari upaya mendukung pencapaian target nasional," ujar Arianto Kamis (30/10/2025).

Ia menjelaskan bahwa DPMD Kukar berupaya mengintegrasikan data yang dihimpun dari posyandu dengan lembaga-lembaga di tingkat desa seperti RT dan PKK, sehingga dapat menghasilkan potret yang lebih detail terkait kondisi masyarakat, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan sosial.

"Dengan data yang detail, kita bisa mengetahui kondisi pendidikan, kesehatan, hingga masalah sosial masyarakat Kutai Kartanegara secara lebih akurat. Dari situ, kebijakan yang dibuat bisa lebih tepat sasaran," jelasnya.

Arianto juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat desa dalam pengelolaan data tersebut. Menurutnya, dengan data yang valid, kebijakan yang disusun akan lebih efektif, dan penggunaan anggaran pun bisa lebih optimal serta berdampak langsung bagi masyarakat.

Selain itu, Arianto mengingatkan bahwa ke depan pemerintah daerah masih akan menghadapi tantangan fiskal akibat penurunan dana transfer dari pemerintah pusat. Kondisi ini menuntut seluruh pihak untuk tetap semangat dan kreatif dalam menjalankan program-program pembangunan desa.

"Tahun depan kita mungkin menghadapi situasi anggaran yang cukup berat akibat kebijakan fiskal nasional. Tapi saya berharap kita semua tetap semangat. Selama niat kita tulus untuk kesejahteraan masyarakat, saya yakin hasilnya akan membawa kebaikan," tuturnya.

Ia berharap, melalui penguatan peran posyandu dan sinergi lintas sektor, masyarakat Kutai Kartanegara dapat merasakan manfaat nyata dari program-program pembangunan desa, terutama dalam peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan.

"Ketika masyarakat bisa hidup sejahtera dan bahagia, itu artinya tujuan pembangunan desa telah tercapai. Itulah harapan kita bersama," tutup Arianto. (adv/dri)



Pasang Iklan
Top