
Plt Kepala Dinas Perkebunan Kukar Muhammad Taufik.(Andri wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Produktivitas kebun sawit rakyat di Kutai Kartanegara (Kukar) masih jauh dari potensi maksimal.
Saat ini rata-rata hasil panen hanya mencapai 13 ton per hektare, padahal dengan pengelolaan dan benih yang tepat, angka tersebut bisa jauh lebih tinggi.
Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kukar, Muhammad Taufik.
Ia menilai perlu adanya langkah terintegrasi dan kolaboratif antara petani, pemerintah dan asosiasi petani sawit untuk mendorong peningkatan produktivitas.
"Kita perlu bersinergi agar kebun rakyat bisa lebih produktif. Salah satunya dengan mendorong petani swadaya menggunakan benih resmi dan berkualitas. Jangan sampai tergiur benih murah yang tidak jelas asal-usulnya," ucap Taufik, Selasa (28/10/2025).
Selain peningkatan benih, Disbun Kukar juga memberikan dukungan dari sisi pengendalian hama, pemeliharaan tanaman, serta kondisi iklim yang bersahabat agar produksi sawit rakyat terus meningkat.
Taufik menjelaskan, ke depan Disbun Kukar akan mendorong lebih banyak koperasi petani untuk memperoleh sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), yakni sertifikat wajib bagi perkebunan yang ingin menghasilkan produk sawit ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Kalau kebun rakyat sudah memiliki ISPO, otomatis harga jual TBS (Tandan Buah Segar) lebih tinggi dan punya posisi tawar kuat ke perusahaan. Saat ini baru satu koperasi swadaya di Kukar yang memiliki sertifikat ISPO, yaitu Koperasi Belayan Sejahtera di Kembang Janggut," katanya.
Selain fokus pada peningkatan produksi, Disbun Kukar juga terus mengembangkan hilirisasi sawit agar nilai tambah ekonomi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat petani.
Taufik menambahkan, saat ini terdapat 46 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang masih aktif beroperasi di wilayah Kukar dari total sebelumnya lebih dari 60 perusahaan.
Sebagian lainnya telah dievaluasi dan dicabut izinnya karena tidak aktif.
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setkab Kukar, Ahyani Fadianur Diani mengatakan, pemerintah daerah terus mendorong sinergi lintas sektor untuk memperkuat ekonomi daerah berbasis perkebunan.
"Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan petani menjadi kunci untuk mewujudkan perekonomian yang inklusif dan berkeadilan, khususnya bagi petani sawit rakyat di Kutai Kartanegara," tuturnya. (dri)