
15 Napi yang telah berhasil di tangkap oleh Polresta Samarinda bersama tim gabungan, Rabu (29/10/2025).(Foto: Dok.Polresta Samarinda)
SAMARINDA, (KutaiRaya.com) : Setelah perburuan selama delapan hari tanpa henti, Polresta Samarinda akhirnya berhasil mengamankan kembali seluruh 15 Napi (Narapidana) yang melarikan diri dari sel Polsek Samarinda Kota pada 19 Oktober 2025 lalu.
Keberhasilan ini disampaikan oleh Kapolresta Samarinda Kota Kombes Pol Hendri Umar, dalam konferensi pers di Mapolresta Samarinda, Rabu (29/10/2025).
"Pada 28 Oktober 2025, tim gabungan Polresta Samarinda beserta jajarannya, berhasil membawa kembali seluruh 15 tahanan yang melarikan diri. Proses pengejaran ini, memakan waktu delapan hari," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa pengejaran ini dilakukan secara intensif, melalui kerja keras dari tim gabungan yang langsung menindaklanjuti setiap petunjuk yang ada di lapangan.
"Setiap informasi yang kami dapatkan, langsung segera kami tindaklanjuti. Alhamdulillah, seluruh napi sudah diamankan, termasuk dengan satu orang yang paling krusial dalam kasus ini," tegasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tiga orang napi yang menjadi otak dibalik pelarian ini, yakni Kahar bin Sukarno, Edy Ramlan alias Melang bin Makkuasa, dan Irfan bin Ilyas.
"Mereka adalah otak dibalik kejadian ini. Ketiganya telah mematahkan besi tiang jemuran agar dapat membobok kloset sel tahanan, bahkan juga mencabut paku cantolan baju dan menggunakannya sebagai alat untuk mencongkel" jelasnya.
Selain tiga orang ini, ada empat napi lainnya yang terlibat dalam aksi pembobolan ini, yakni Kahar, Edy Ramlan, Irfan dan Yohanes Doriyanto Adilalesu.
"Aksi ini mereka lakukan, selama tiga hari berturut - turut, terhitung sejak tanggal 17 hingga 19 Oktober 2025," lanjutnya.
Kapolresta juga membeberkan, bahwa sebagian besar napi berhasil diamankan kembali di wilayah Kota Samarinda, sementara dua orang lainnya, sempat melarikan diri hingga ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
"Upaya pengejaran ini dilakukan tanpa henti, hingga semuanya bisa kami amankan, baik yang ditangkap di Samarinda, maupun yang diluar daerah," bebernya.
Saat ini, seluruh tahanan telah dimasukkan kembali kedalam sel, dan pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan internal untuk memastikan tidak adanya unsur kelalaian dari para petugas jaga.
"Penyelidikan akan tetap berlanjut. Kami akan pastikan, bahwa evaluasi menyeluruh akan dilakukan, supaya kejadian seperti ini tidak terulang kembali," tandasnya. (*Abi)