
Kepala Desa Sebulu Ilir Chandra Wijaya.(Foto: Ridwan/KutaiRaya)
KUKAR, (KutaiRaya.com) : Musibah kebakaran yang terjadi perlu adanya penanggulangan maupun respon cepat untuk dilakukan pemadaman. Untuk itu, salah satu program prioritas Desa Sebulu Ilir tahun depan yakni Penanggulangan kebakaran.
Hal ini diungkapkan Kepala Desa (Kades) Sebulu Ilir Chandra Wijaya, kepada KutaiRaya.com di sela-sela kegiatan Reses Anggota DPRD Kaltim di Desa Sebulu Ilir, Rabu (22/10/2025).
Menurutnya, program ini kami prioritaskan karena sangat penting sekali bagi masyarakat Desa kami apabila terjadi musibah kebakaran.
"Program selanjutnya Penanggulangan kebakaran. Karena selama saya menjabat sebagai Kades sudah ada 10 peristiwa kebakaran, program ini salah satu Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa kami tahun depan," ungkapnya.
Ia mengaku, saat ini sebenarnya untuk Mako Pemadam Kebakaran terdekat itu berada di Desa Segihan, ini untuk mengcover Desa Segihan, Sebulu Ilir, Sebulu Ulu sampai Sebulu Modern.
Walaupun ada Mako ini lanjutnya, dirasa masih kurang saat memadamkan kebakaran, minimal harusnya satu Desa itu memiliki satu unit mobil pemadam untuk penanganan awal.
"Sementara untuk relawan kebakaran setiap Desa ada termasuk di Desa Sebulu Ilir, hanya kendalanya ketersedian air, maka di RKP kami 2026 nanti khusus penanganan musibah kebakaran, kami akan fokus pada pembuatan kolam-kolam air dilingkungan masyarakat di lahan kosong yang bisa kita manfaatkan untuk menyimpan air serta pembangunan hydrant dari PDAM," tuturnya.
Ia menjelaskan, kolam-kolam kecil dilingkungan warga nantinya, atau biasa disebut kolam penyimpanan air atau kolam retensi pemadam kebakaran, berfungsi sebagai cadangan air darurat untuk memadamkan api, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh suplai air biasa atau hidran, termasuk di Desa kami.
"Pengadaan kolam kecil dan hidran adalah bagian penting dari sistem proteksi kebakaran yang berfungsi menyediakan pasokan air darurat saat terjadi kebakaran. Kolam dapat bertindak sebagai cadangan air, sedangkan hidran berfungsi sebagai titik keluarnya air bertekanan tinggi untuk dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran," jelasnya.
Ia berharap, program ini tahun depan bisa direalisasikan, termasuk dukungan dari OPD terkait. (One/Adv)