Camat Samboja Barat Burhanuddin (Andri wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com):Kecamatan Samboja Barat terus berinovasi dalam mendorong penguatan ekonomi masyarakat melalui sektor ketahanan pangan dan pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Salah satu fokus utama yang kini menjadi kebanggaan daerah tersebut adalah pengembangan sentra telur omega, yang digadang-gadang akan menjadi pusat produksi telur berkualitas di Kalimantan Timur.
Camat Samboja Barat, Burhanuddin, mengungkapkan bahwa potensi ketahanan pangan di wilayahnya menjadi salah satu unggulan yang terus dikembangkan. Ia menyebutkan, belum lama ini pihaknya bersama rombongan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kutai Kartanegara, yang dipimpin oleh Edi Damansa, melakukan kunjungan dan panen raya di beberapa lokasi.
"Beberapa waktu lalu kami melakukan panen raya jagung, ikan, dan telur omega. Target kami adalah menjadikan Samboja Barat sebagai pusat sentra telur omega di Kalimantan Timur," ujarnya.
Saat ini, populasi ayam petelur di wilayah Samboja Barat mencapai sekitar 20 ribu ekor, dengan lokasi pengembangan yang tersebar di beberapa titik, terutama di Desa Sungai Merdeka. Menurut Burhanuddin, budidaya ayam petelur di wilayahnya telah berkembang selama lebih dari lima tahun dan kini mendapat pendampingan intensif dari berbagai pihak, termasuk Loka Kawasan Teknologi Tepat Guna (Lokawat).
"Budidaya ayam petelur ini sudah berjalan sekitar lima tahun. Pelakunya bahkan sudah mampu menciptakan inovasi sendiri, seperti mesin penetas telur buatan lokal. Inovasi ini sempat kami ikutkan dalam lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat kabupaten," jelasnya.
Selain sektor ketahanan pangan, Samboja Barat juga memiliki potensi besar di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Wilayah ini dikenal dengan sejumlah destinasi unggulan seperti Batu Dinding, Lamin Etam, Bukit Bengkirai, Kanopi Beri, hingga Pantai Ambalat. Potensi wisata tersebut diyakini mampu mendorong pertumbuhan UMKM lokal secara berkelanjutan.
"Dengan potensi wisata yang besar, otomatis sektor UMKM akan tumbuh. Kami berusaha agar ekonomi masyarakat bisa meningkat seiring berkembangnya pariwisata,” terang Burhanuddin.
Dalam bidang inovasi, Kecamatan Samboja Barat juga mencatat prestasi membanggakan. Pada ajang inovasi daerah tahun 2024, mereka berhasil menorehkan dua prestasi, yaitu peringkat pertama dan ketiga melalui program
UMKM Level Up Naik Kelas Samboja Barat’. Program ini bertujuan membantu pelaku usaha lokal meningkatkan kualitas produk, kemasan, dan legalitas usaha.
"Kami membantu pelaku UMKM mulai dari pelatihan pengemasan, sertifikasi halal, hingga perizinan usaha. Dulu banyak yang masih menggunakan kemasan sederhana, sekarang sudah tampil modern dengan desain kemasan yang menarik," tuturnya.
Berbagai upaya promosi juga terus dilakukan. Produk-produk unggulan UMKM Samboja Barat telah beberapa kali tampil di berbagai pameran, termasuk di Balikpapan Super Block (BSB) dan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Bahkan, beberapa produk sempat dibeli langsung oleh istri Wakil Presiden RI saat kunjungan ke stan UMKM Samboja Barat.
"Alhamdulillah, saat pameran di BSB kemarin, 80 produk UMKM kami habis terjual. Di IKN, kami juga memiliki booth tetap untuk menampilkan produk unggulan Samboja Barat," ucapnya.
Burhanuddin menegaskan, keberhasilan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah kecamatan, pelaku usaha, dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten. Ia berharap, Samboja Barat ke depan dapat menjadi contoh daerah yang tangguh dalam ketahanan pangan dan inovatif dalam pengembangan ekonomi lokal. (adv/dri)