
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri di acara rapat koordinasi optimalisasi aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Terintegrasi (Srikandi) dan Anugerah Literasi Kutai Kartanegara Tahun 2025.(Foto:Ridwan/KutaiRaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) menuntut kita untuk adaptif di era digital. Tujuannya agar kehadiran berbagai aplikasi digital dapat dioptimalkan guna membantu penyelesaian tugas-tugas pekerjaan sebagai ASN.
Pemkab Kukar melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) telah mendukung penerapan SPBE dengan menggunakan aplikasi SRIKANDI sejak diluncurkan pada 22 November 2024 lalu.
Hal ini diungkapkan Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, saat menyampaikan sambutan pada rapat koordinasi optimalisasi aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Terintegrasi (Srikandi) dan Anugerah Literasi Kutai Kartanegara Tahun 2025, di Pendopo Odah Etam Tenggarong, Kamis (16/10/2025).
"Hari ini kita melaksanakan rapat koordinasi optimalisasi Srikandi, ini bagian dari upaya kita untuk melakukan proses digitalisasi utamanya di bidang tata naskah dan kearsipan. Jadi dengan aplikasi ini tidak harus menghadirkan atau kita bertatap wajah untuk membuat sebuah keputusan yang terkoordinasi, akan tetapi kita bisa melakukan melalui aplikasi ini," ungkapnya.
Ia menjelaskan, Srikandi adalah aplikasi umum bidang kearsipan dinamis terintegrasi untuk mewujudkan efisiensi penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan kearsipan yang terpadu. Dengan Srikandi, diharapkan kualitas dan akuntabilitas kinerja kearsipan meningkat, serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan transparan.
Namun demikian, memperhatikan faktor kejahatan siber kita tetap perlu waspada. Tantangan aplikasi digital terletak infrastruktur server, keamanan jaringan, dan keamanan akun pengguna. Mengingat data yang disimpan secara cloud adalah data-data penting pemerintahan.
"Jadi aplikasi ini dibuat oleh teman-teman dari organisasi perangkat daerah, setelah dari perangkat daerah di upload kemudian akan diverifikasi dan dipelajari berjenjang berdasarkan tingkatannya, sebelum sampai ke kami itu harus melewati Sekretaris Daerah, jadi ini sangat bagus sekali. Dan memang menurut hemat kami selama ini tugas-tugas kami sangat terbantu dengan adanya aplikasi ini," terangnya.
Untuk itu, orang nomor satu di Kukar ini mengajak kita semua untuk meningkatkan sinergi serta kolaborasi yang holistik dan berkelanjutan antara seluruh stakeholder. Kita semua melibatkan secara aktif dan inklusif masyarakat, komite, sekolah, tokoh masyarakat, dunia usaha dan industri, akademisi, serta dinas/instansi terkait guna memperkuat ekosistem literasi.
"Mari bersama-sama kita memaksimalkan peran dan keberadaan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan dan kegiatan komunitas. Melalui upaya ini kita akan mampu mengakselerasi terwujudnya masyarakat Kukar yang berkarakter, cerdas, inovatif, dan berbudaya literasi tinggi," tandasnya. (One/Adv)