Penandatanganan Kerjasama Perjanjian Kerjasama Lapas Kelas IIA Tenggarong Dengan OPD hingga Pihak Swasta di Kukar.(Andri wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Tenggarong menjalin kerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga pihak swasta guna mendukung program ketahanan pangan dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Odah Etam, Selasa (14/10/2025).
Penandatanganan ini turut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (DitjenPAS) Kalimantan Timur (Kaltim), Hernowo Sugiastanto, Kepala Lapas Klas IIA Tenggarong, Suparman dan beberapa undangan lainnya.
Kerja sama ini dilakukan dengan beberapa OPD dan swasta seperti, Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Dinas Pemuda dan Olahraga, RSUD AM Parikesit, Bank BRI Cabang Tenggarong, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Masyarakat Kaltim, PKBM Puspa Wijaya Tenggarong, Yayasan Sekata Cabang Tenggarong, Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), PT.STBJ dan Psikolog, serta Pembukaan Kegiatan Rehabilitasi Medis bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kakanwil DitjenPAS Kaltim, Hernowo Sugiastanto mengemukakan, mudah-mudahan kerja sama ini menjadi salah satu kolaborasi atau sinergi untuk mendukung program, terutama program 13 akselerasi menteri, yaitu Ketahanan Pangan dan UMKM di mana warga binaan diberdayakan untuk bisa kembali ke masyarakat.
"Alhamdulillah juga salah satu kegiatan tadi ada satu pihak ketiga membantu pihak lapas menyediakan lahan 5 hektare yang digarap untuk kegiatan warga pembinaan itu sekitar 2,8 hektare," ujarnya.
Ia mengatakan, nanti program-program apa yang bisa diberdayakan warga binaan sesuai dengan pembinaan kemandirian dan kepribadian akan diberikan suatu keahlian.
Jadi nanti yang kemandirian itu, salah satunya, dengan pihak ketiga nanti akan mendukung kegiatan apakah itu ketahanan pangan, baik pertanian, peternakan maupun perikanan.
Kemudian nanti warga binaan di lapas dipastikan akan mendapatkan premi.
Premi itu juga tidak luput dari kerja sama dengan Penyuluhan dan Layanan InformasiĀ (PLI), mungkin pembayarannya semua lewat PLI.
"Ada yang dipegang oleh warga binaan selama menjalani pidana, sebagian dikirim ke keluarganya," tuturnya.
Sementara itu, Kalapas Klas IIA Tenggarong, Suparman mengatakan, Lapas Klas IIA Tenggarong ada proyek perubahan terkait dengan ketahanan pangan, karena sesuai dengan 13 akselerasi menteri, terkait dengan ketahanan pangan dan UMKM.
Program ini sesuai asta cita presiden juga, swasembada pangan.
Maka itu, ada kolaborasi dengan stakeholder di Kukar, salah satunya dengan pertanian, terus akademisi, masyarakat, dan pihak swasta.
"Ini bagaimana membangun SDM kita yang ada di Lapas Klas IIA Tenggarong agar bisa bermanfaat. Salah satu terkait dengan pelatihan, dan kedua nanti akan ada premi," ujarnya.
Artinya mereka akan mendapatkan secara materi yang membantu untuk kehidupan keluarganya.
Jadi, bukan hanya mereka bekerja, tetapi mereka juga bisa menghasilkan sesuatu dan hasilnya nanti itu bisa berdampak, baik bagi warga binaan maupun masyarakat.
"Terkait yang lain, ada layanan hukum, terus rehabilitasi, itu semua kita gandeng bagaimana membangun warga binaan, khususnya di Lapas Klas IIA Tenggarong nanti setelah mereka keluar, itu bisa bermanfaat bagi keluarganya. Dan nanti akan diterima oleh warganya dengan baik juga," ucapnya.
Untuk kerja sama pangan, lahannya ada di daerah Jahab.
Lahan yang sekarang tersedia kurang lebih 5 hektare. Nah, lahan 5 hektare nanti ada sebagian digarap secara mandiri oleh Lapas sendiri, sisanya nanti akan digarap oleh PT. SUN.
"Dan nanti itu dikelola bersama-sama tenaga kerja dari kita, mereka akan mendapatkan preminya dan nanti hasilnya akan kita jual, seperti tadi Pak Sekda katakan bahwa nanti untuk makanan gizi bergratis itu masih kebutuhan sayur-mayur. Nanti akan kita upayakan berkesinambungan ke depannya," tuturnya. (dri)