Sekretaris Umum Korfball Kukar Ardiansyah (kanan) bersama pelatih Korfball Kukar (kiri).(Foto: Achmad Nizar/Kutairaya).
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Minimnya dukungan dan keterbatasan dana, cabang olahraga (cabor) Korfball Kukar terus bertahan dan menunjukkan perkembangan positif.
Meski termasuk olahraga baru di Kukar, semangat dan optimis para pengurus serta atlet tetap terjaga demi meraih prestasi yang lebih baik.
Sekretaris Umum Korfball Kukar, Ardiansyah, SE, menyampaikan bahwa sejak terbentuk pada tahun 2017, korfball Kukar terus bergerak maju, meski tidak mudah.
"Alhamdulillah sampai sekarang perkembangannya cukup bagus, kita mulai pembinaan ke sekolah-sekolah melalui sosialisasi, tapi untuk pembinaan atlet mulai berjalan dengan baik, para atlet latihan rutin di Halaman Parkir Stadion Rondong Demang," ujar Ardiansyah pada Kutairaya.com di Tenggarong, Rabu (8/10/2025).
Korfball merupakan olahraga yang mirip dengan bola basket, namun dimainkan tanpa kontak fisik dan dengan ring tanpa papan pantul. Keunikannya adalah sistem campuran pria dan wanita dalam satu tim, yang menjadikannya sebagai olahraga yang inklusif dan bisa dinikmati berbagai kalangan.
"Korfball ini olahraga baru, tidak jauh beda dengan basket, cuma bedanya di ring. Olahraga ini juga tidak perlu lapangan yang terlalu luas," jelasnya.
Saat ini, Korfball Kukar memiliki sekitar 20 atlet , yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan pekerja.
Untuk pembinaan pada atlet agar bisa mencetak atlet berkualitas, Pihaknya memberikan kepercayaan penuh kepada pelatih dalam menjalankan program pembinaan atlet.
"Kami dari pengurus hanya mensupport, untuk teknis pembinaan kami percayakan kepada pelatih," sebutnya.
Dari segi prestasi, Korfball Kukar sendiri sudah banyak meraih prestasi yang gemilang, salah satunya Pada ajang Porprov di Berau tahun 2022 lalu, mereka berhasil membawa pulang 1 medali perak dan 4 medali perunggu.
"Itu peningkatan besar buat kami, di Porprov 2026 nanti, target kami bisa lebih baik lagi. Insya Allah kami ingin meraih emas," tegasnya.
Meski begitu, ia mengaku beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk bisa mengembangkan Korfball Kukar sendiri seperti soal pendanaan.
Ia mengungkapkan, bahwa bantuan dari pemerintah masih sangat terbatas, dan pengurus harus aktif mencari sponsor untuk mendukung kegiatan.
"Kami masih sangat bergantung pada dukungan dari KONI dan sponsor, harapannya, ke depan pemerintah bisa lebih perhatian, karena hampir semua cabor sangat berharap dukungan," tukasnya. (*zar)