Ketua Pickleball Kukar Hj. Nurul Huda.(Foto: Achmad Nizar/Kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Olahraga Pickleball semakin menunjukkan eksistensinya di Kutai Kartanegara (Kukar).
Di bawah pimpinan Hj. Nurul Huda sebagai Ketua Pickleball Kukar, cabang olahraga yang tergolong baru ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, bahkan berhasil menorehkan prestasi di kancah internasional.
“Perkembangan Pickleball di Kukar saat ini luar biasa, olahraga ini mudah dimainkan dan menyenangkan, bisa dimainkan oleh siapa saja tanpa batasan usia," ujar Hj. Nurul Huda pada Kutairaya.com di Tenggarong, Senin (6/10/2025).
Pickleball sendiri merupakan olahraga yang menggabungkan 3 cabor yaitu bulu tangkis, tenis meja, dan tenis lapangan. Meski baru dikenal di Indonesia sejak 2019, dan masuk ke Kukar pada tahun 2021, antusias masyarakat terhadap olahraga ini terus meningkat, dan prestasi pun sangat membanggakan.
"Awalnya kami hanya bermain berempat. Saya bahkan membangun lapangan sendiri dengan dana pribadi di depan kolam renang Junjung Buyah, atas izin Dispora. Berjalannya waktu, minat masyarakat mulai tumbuh setelah melihat langsung keseruan Pickleball, Saya ajak orang-orang yang menonton untuk mencoba langsung. Dari situ mulai menyebar," ungkapnya.
Prestasi membanggakan juga berhasil diraih dari tim Pickleball Kukar di ajang World Pickleball Championship (WPC) 2022 di Bali. Saat itu, pasangan ganda U50 yang pada saat itu ia ikut bermain mewakili Kukar, berhasil meraih juara 3, untuk juara 1 dari Australia dan juara 2 Singapura.
"Luar biasa rasanya bisa mengibarkan bendera Indonesia dan Kukar di ajang Internasional. Walaupun usia 50 tahun ke atas, kita tetap bisa berprestasi," sebutnya.
Tak hanya itu, baru-baru ini atlet muda Kukar, Aqilah, berhasil meraih 3 medali emas di ajang WPC U18 pada September 2025 lalu, yang juga digelar di Bali. Ia berhasil mengalahkan lawan-lawan dari berbagai negara.
"Ini bukti bahwa anak-anak Kukar punya potensi besar di olahraga ini," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, telah melakukan pembinaan secara mandiri, mulai dari menyediakan perlengkapan, lapangan, hingga mengadakan berbagai turnamen.
"Selama 2022 hingga 2023, kami rutin menggelar turnamen internal seperti Pickleball Gembira dan Cup Kukar. Bahkan pada Oktober 2023 lalu, kami menggelar turnamen yang diikuti 1.021 peserta dari berbagai wilayah Indonesia, dengan 27 lapangan," tuturnya.
Saat ini, sekitar 30 atlet muda U30 aktif dibina oleh Pickleball Kukar. Ia berharap, kedepannya pembinaan bisa lebih terstruktur dan mendapat dukungan lebih dari pemerintah daerah.
Dengan banyaknya prestasi, ia kembali berharap, Pickleball bisa segera diakui sebagai cabang olahraga resmi di ajang PON, bukan sekadar eksibisi.
"Kami tidak hanya ingin tampil sebagai eksibisi, tapi benar-benar jadi bagian dari PON, ini penting untuk masa depan atlet-atlet muda kita," tegasnya.
Dengan berakhirnya masa kepengurusan periode 2021–2025, ia juga ingin muncul pemimpin baru yang bisa membawa Pickleball Kukar lebih maju.
"Saya sudah berjuang selama 4 tahun dengan dana pribadi. Saya berharap pengurus selanjutnya adalah orang-orang yang punya dedikasi dan jiwa sosial tinggi, karena membangun organisasi olahraga ini bukan soal mencari uang, tapi soal menghidupi dan membesarkannya bersama," pungkasnya. (*zar)