• Jum'at, 17 Oktober 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Para atlet POBSI Kukar latihan di Billiard No Mercy.(Dok:POBSI Kukar)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Perkembangan cabang olahraga biliar di Kukar terus menunjukkan kemajuan yang signifikan. Ketua Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kukar sekaligus pelatih Sopiyan, terus genjot pembinaan atlet agar semakin terarah dan aktif mengikuti berbagai turnamen daerah maupun nasional.

Menurutnya, saat ini olahraga biliar di Kukar sangat berkembang pesat, salah satu buktinya jumlah rumah biliar yang aktif di Kukar kini mencapai sekitar 9 lokasi, tersebar di berbagai kecamatan seperti Tenggarong, Kota Bangun, L2, dan L3 Tenggarong Seberang, rumah-rumah biliar tersebut juga menjadi tempat pembinaan bagi atlet-atlet muda.

"Perkembangannya pesat sekali, sekarang sudah ada sekitar 9 rumah biliar di Kukar. Itu jadi sarana untuk pembinaan dan sosialisasi," ujar Sopiyan pada Kutairaya.com melalui via telepon, Senin (6/10/2025).

POBSI Kukar saat ini tengah mempersiapkan seleksi atlet untuk menghadapi Pra Porprov 2025 mendatang, seleksi akan digelar dalam dua tahap.

"Untuk putri nanti akan dilakukan pada 7-8 Oktober, kita pinjam tempat Dispora Kukar, dan untuk putra 10-12 Oktober 2025, bertempat di Rumah Biliar No Mercy Tenggarong," jelasnya.

Total nanti sebanyak 15 atlet yang akan diambil dan mengikuti pra Porprov nanti, terdiri dari 12 putra dan 3 putri, yang semuanya merupakan atlet hasil binaan langsung POBSI Kukar.

"Kita libatkan semua, baik atlet junior maupun senior, semua murni dari Kukar," sebutnya.

POBSI Kukar dikenal sebagai salah satu kekuatan biliar di Kaltim. Sejak tahun 2006, mereka rutin ambil bagian prestasi di ajang multievent seperti Porprov.

Pada tahun 2025 ini, atlet Kukar juga sukses menjuarai berbagai open tournament yang digelar di Samarinda, Bontang dan Balikpapan. Khususnya di kategori bola 9 dan bola 10, termasuk kemenangan di JW Open Tournament, pihaknya mendapatkan juara satu yang dimana turnamen tersebut diikuti oleh peserta dari Surabaya, Banjarmasin, Samarinda, Kubar hingga Kota Baru.

Pihaknya kini fokus lakukan pembinaan atlet usia di bawah 30 tahun, sebagai persiapan jangka panjang menghadapi sistem kelompok umur di Porprov 2026-2030.

"Kami genjot pembinaan usia 20–21 tahun. Targetnya, saat Porprov 2030 nanti, mereka sudah matang di usia 25 tahun," katanya.

Pembinaan atlet saat ini dilakukan di beberapa lokasi seperti Big Bro Billiard, No Mercy, dan klub-klub seperti JW Billiard dan Tahta.

POBSI Kukar menjalin kerja sama dengan rumah-rumah biliar ini untuk membina atlet secara rutin, sekaligus melakukan seleksi ketika akan mengikuti turnamen resmi.

Meski begitu, POBSI Kukar harus menghadapi tantangan atau kendala seperti dalam hal pendanaan, khususnya untuk mengirim atlet ke luar daerah dalam rangka try out dan menambah pengalaman tanding.

"Kita butuh tryout ke luar daerah, seperti ke Surabaya, Jogja, atau Jakarta, tapi dananya terbatas, selama ini saya masih tanggung sendiri secara pribadi," ucapnya.

Ia berharap, agar pemerintah daerah bisa lebih memperhatikan cabang olahraga biliar, khususnya dari sisi pembiayaan.

"Pembinaan tetap jalan, tapi kami butuh dukungan dana dari pemerintah, banyak potensi prestasi yang bisa diraih kalau pembiayaan memadai, harapan kami, POBSI Kukar bisa lebih didukung agar bisa terus mengharumkan nama daerah," tutupnya. (*zar)



Pasang Iklan
Top