• Minggu, 05 Oktober 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



TKC gelar latihan di Lapangan Parkir Stadion Rondong Demang.(Dok: TKC)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Meski baru terbentuk pada 2021, Tenggarong Karate Club (TKC) kini menunjukkan perkembangan yang pesat dalam membina anak muda Kukar melalui olahraga bela diri karate.

Saat ini, anggota yang aktif dibina mencapai sekitar 60 anggota, yang berasal dari kalangan pelajar mulai dari SD hingga SMA.

Pelatih TKC Ryan Silfanata menyampaikan, TKC ini didirikan di tengah pandemi Covid 19, TKC memulai aktivitas latihannya saat kondisi masih sangat terbatas.

Namun, dengan keyakinan kuat bahwa olahraga merupakan hal yang positif bagi anak-anak, ia tetap mengadakan latihan meski harus menghadapi berbagai tantangan.

"Waktu itu memang masa Covid 19 yang ketat. Tapi kami tetap berlatih karena percaya ini jalannya, " ujar Ryan pada Kutairaya.com melalui via telepon, Sabtu (4/10/2025).

TKC tidak hanya fokus pada prestasi. Ia menjelaskan, pembinaan atlet di klub ini dibagi menjadi dua metode yaitu jalur prestasi dan jalur bela diri.

"Jalur bela diri, untuk anak-anak yang ingin memiliki bekal membela diri, terutama yang pernah mengalami bullying. Di jalur ini, latihan difokuskan pada teknik pertahanan diri, karena karate ini pada dasarnya ada aturan ketat, untuk Kejuaraan biasanya tidak boleh pukulan keras, bantingan, atau guntingan ke leher. Jadi kami sesuaikan metode latihannya," ungkapnya.

Untuk pembinaan, pihaknya menetapkan batas usia minimal 6 tahun, karena menurutnya, anak di bawah usia itu masih terlalu sulit untuk dilatih dan memiliki risiko cedera lebih tinggi.

"Anak usia di atas 6 tahun sudah bisa memahami, jadi Itu penting agar mereka tidak sekadar ikut-ikutan tapi benar-benar memahami latihan," tambahnya.

Meski masih muda, TKC sudah mencatat berbagai prestasi, salah satunya pada tahun 2025, dua atlet dri TKC berhasil meraih juara 1 dan juara 2 dalam ajang O2SN tingkat provinsi Kaltim.

"Kami sudah bisa bersaing di tingkat provinsi. Walaupun belum sampai nasional, tapi anak-anak sudah menunjukkan kemampuan yang luar biasa," ucapnya.

Ia mengatakan, TKC saat ini belum ada mendapat dukungan dari Pemkab Kukar, seluruh kegiatan dibiayai dari iuran anggota sebesar Rp20 ribu per bulan dan swadaya orang tua atlet.

"Uang iuran itu kami kelola untuk beli alat latihan, konsumsi saat bertanding, dan keperluan lainnya, " imbuhnya.

TKC saat ini belum memiliki dojo tetap. Latihan dilakukan secara berpindah-pindah, tapi basis lokasi latihan berada di lapangan parkir Stadion Rondong Demang, Tenggarong, dengan latihan 3 kali seminggu

Selain itu, TKC juga mengisi kegiatan Eskul di SMK YPK Tenggarong, atas permintaan langsung dari kepala sekolah setelah melihat prestasi siswa mereka di Kejurprov.

Dengan minimnya dukungan, ia berharap agar pemerintah daerah bisa memberikan perhatian lebih trhadap pembinaan olahraga bela diri, terutama karate.

"Saya sangat berharap ada dukungan dari Pemkab Kukar. Anak-anak sekarang banyak yang malas gerak, hanya main gadget, dengan adanya karate, mereka bisa lebih aktif, disiplin, dan punya bekal bela diri," tutupnya. (*zar)



Pasang Iklan
Top