
Rapat Paripurna ke-12 DPRD Kukar.(Foto:Indri)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com):Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar rapat paripurna ke-12 dalam rangka peringatan Hari Jadi Kota Tenggarong ke-243 pada Senin (29/9/2025). Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua I DPRD Kukar, Abdul Rasyid.
Dalam sambutannya, Abdul Rasyid menyampaikan bahwa peringatan HUT Kota Tenggarong tahun ini mengusung tema Menjaga Marwah Peradaban Nusantara. Tema tersebut, menurutnya, menjadi inspirasi sekaligus momentum strategis untuk melahirkan kebijakan pembangunan daerah yang lebih baik di masa mendatang.
"Walaupun banyak hal yang telah dirancang dengan baik untuk mewujudkan kota yang ramah, indah, bersih, dan maju, momen peringatan ini hendaknya dijadikan titik strategis untuk melahirkan kebijakan pembangunan sebagaimana telah diletakkan dasarnya oleh para pendahulu kita," ujarnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mengenang jasa para bupati terdahulu, pendiri Kota Raja, tokoh masyarakat, alim ulama, hingga cendekiawan yang telah berjasa dalam sejarah panjang berdirinya Tenggarong.
"Semoga amal ibadah mereka diterima Allah SWT. Al-Fatihah," tambahnya.
Lebih lanjut, Abdul Rasyid mengingatkan pentingnya semangat membangun, memelihara, dan melestarikan daerah yang harus dilakukan secara terstruktur, sistematis, masif, dan komprehensif oleh seluruh pemangku kepentingan. Ia menegaskan bahwa semua potensi sumber daya perlu dikelola secara profesional dan berkeadilan agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.
Menurutnya, pembangunan tidak cukup hanya diukur dari hasil fisik semata. Peran kelembagaan wakil rakyat, termasuk dukungan dari Kesultanan Kutai, juga menjadi bagian penting dalam mengawal kebijakan pembangunan, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga warisan budaya, adat istiadat, dan bahasa daerah sebagai identitas masyarakat Kutai Kartanegara.
"Tradisi adat yang diwariskan secara turun-temurun harus terus dilestarikan dalam sikap serta perilaku masyarakat, dan mendapat tempat dalam kebijakan publik," ungkapnya.
Abdul Rasyid menambahkan, pelestarian nilai-nilai tradisional tidak boleh hanya berhenti pada seremoni tahunan. Lebih dari itu, budaya harus menjadi energi sosial yang mampu menggerakkan pembangunan daerah.
"Inilah cara kita menjaga marwah peradaban Nusantara. Harapannya, identitas etnis dan budaya daerah tetap hidup sebagai landasan pembangunan menuju Kukar yang sejahtera, modern, dan berdaya saing," tegasnya.
Rapat paripurna tersebut juga menjadi ajang mendengarkan sambutan resmi dari Bupati Kutai Kartanegara sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Tenggarong ke-243. (adv)