• Jum'at, 17 Oktober 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Rangkaian Ngulur Naga dan Belimbur, Erau Adat Kutai 2025 (Andri wahyudi/kutairaya)


TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Pelaksanaan Erau Adat Kutai tahun 2025 diharapkan menjadi motor penggerak pariwisata hingga ekonomi kreatif.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim( Seno Aji saat menghadiri prosesi Ngulur Naga dan Belimbur di Keraton Kesultanan Kutai, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Minggu (28/9/2025).

Seno mengatakan, Ngulur Naga dan Belimbur menunjukkan bahwa budaya adalah denyut nadi kehidupan masyarakat Kutai dan Kaltim.

Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Murtadipura, panitia pelaksana, para budayawan, sponsor, serta seluruh masyarakat yang dengan sepenuh hati telah menjaga, merawat, dan memeriakan perhelatan akbar ini.

"Erau bukan hanya sekadar pesta rakyat, tapi juga nafas peradaban. Tradisi yang dahulu ada, prosesi ngulur naga, melambangkan kebaikan yang mengalir dalam kehidupan masyarakat, sedangkan belimbur menjadi simbol penyucian diri, solidaritas, dan kegembiraan bersama," ucap Seno.

Menurutnya, nilai-nilai ini tidak hanya memperkaya identitas Kutai, tapi juga mengajarkan arti kebersamaan, gotong royong, serta peningkatan persaudaraan, keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

Ia meyakini dampak positif Erau akan terus bergaung bagi warga Kaltim.

"Erau adalah aset berharga yang bisa menjadi motor penggerak pariwisata, ekonomi kreatif dan promosi budaya internasional Kalimantan Timur. Semua ini memperkuat posisi Kaltim sebagai rumah budaya, sekaligus meningkatkan perekonomian di masa depan," tuturnya.

Seno berharap Erau tidak hanya menjadi agenda tahunan, tapi juga masuk ke dalam kalender even internasional, yang dapat memperkuat citra Kalimantan Timur sebagai destinasi budaya.

Karena itu, lanjut Seno, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, mendorong sinergi antara pemerintah daerah, kesultanan, pelaku seni budaya, dunia usaha, serta masyarakat, untuk menjadikan Erau semakin berkualitas dari tahun ke tahun.

Selain itu, Erau juga harus mampu memberi dampak nyata bagi masyarakat lokal, khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pelaku seni dan ekonomi kreatif, stan kuliner, kerajinan, hingga pertunjukan seni.

Kegiatan Erau ini menjadi bukti bahwa budaya bisa menjadi sumber kesejahteraan.

"Semoga gelaran ini semakin meriah, semakin dikenal luas, dan mampu menarik wisatawan mancanegara. Bahkan, kami berharap Erau dapat terus beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman, tanpa kehilangan ruh, tradisi, dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur," ucapnya. (dri)



Pasang Iklan
Top