Pertandingan catur Open Chess Manunggaling 1 Se Kukar di MTs Negeri 1 Kukar. (Foto: Achmad Nizar/Kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Sebanyak 118 pecatur dari berbagai daerah di Kukar mengikuti ajang Open Chess Manunggaling 1, yang digelar di MTs Negeri 1 Kukar selama sehari. Turnamen ini menjadi bukti bahwa olahraga catur di Kukar terus berkembang.
Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kukar Ely Hartati Rasyid menyampaikan apresiasinya atas antusias peserta di ajang ini. Ia mengatakan, untuk perkembangan catur di Kukar saat ini sudah cukup pesat, salah satunya berkat konsisten dalam menggelar berbagai ajang turnamen.
"Catur di Kukar ini berkembang cukup pesat karena banyaknya kegiatan dan kompetisi rutin, walaupun kami masih mengandalkan dukungan donatur, tapi semangat anak-anak dan teman-teman luar biasa," ujar Ely pada Kutairaya.com di MTs Negeri 1 Kukar, Minggu (21/9/2025).
Ia menegaskan, pihaknya lebih memilih membina atlet dibandingkan mengambil pecatur dari daerah lain, karena dirinya ingin agar Kukar memiliki kebanggaan tersendiri dengan melahirkan pecatur-pecatur yang berkualitas.
"Kita ingin melahirkan bibit-bibit unggul dari Kukar sendiri, mungkin saat ini belum terlihat hasilnya, tidak mudah dan perlu proses," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Lazim, terkejut dengan antusias peserta, karena pendaftaran dibuka dari tanggal 15 hingga 20 September 2025, tapi karena antusias yang tinggi, pada 17 September kuota peserta sudah penuh.
"Awalnya pendaftaran sampai tanggal 20, tapi baru tanggal 17 sudah kami tutup karena kuota sudah penuh, semoga yang belum sempat ikut, lain kali bisa bergabung di kesempatan berikutnya," ungkapnya.
Dari 118 peserta, 42 berasal dari kategori umum, 38 dari SMP, dan 34 dari SD. Turnamen ini menggunakan sistem 7 babak, dengan aturan catur cepat 10 menit+2 detik tambahan setiap langkah, semua peserta harus bermain sampai tujuh babak.
"Untuk kategori umum kami akan mengmbil peringkat 1-20, kemudian untuk SMP dan SD akan diambil peringkat 1-10," imbuhnya.
Ia juga menambahkan, aturan dasar kepada peserta, seperti larangan mengubah langkah setelah menyentuh bidak, dan langkah tidak sah,
"Jika musik klaim maka akan diberikan pinalti sekali, kemudian jika terulang lagi dan musuh klaim untuk kedua kalinya, maka dinyatakan gugur," tukasnya. (*zar)