• Kamis, 18 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kutai Kartanegara



Bak Sampah di Kukar.(Foto:Andri Wahyudi/KutaiRaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) terus mematangkan persiapan menghadapi penilaian Adipura 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 11–12 September mendatang. Adipura merupakan penghargaan bergengsi di bidang kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan yang rutin digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kepala Bidang Tata Lingkungan DLHK Kukar, Yudiarta, menjelaskan bahwa ada sejumlah titik strategis di Tenggarong yang menjadi fokus penilaian, mulai dari kawasan permukiman, pasar, pertokoan, taman kota, hutan kota, jalan protokol, hingga Dermaga Aji Imbut di Tenggarong Seberang.

“Semua lokus ini sudah ditetapkan dalam peraturan menteri. Kami sekarang intens turun ke lapangan memastikan kebersihan dan kelengkapan sarana prasarana sesuai standar,” ujarnya Selasa (9/9/2025).

Menurut Yudiarta, penilaian Adipura bukan hanya soal kesiapan fasilitas, tetapi juga mencerminkan budaya hidup bersih masyarakat. Perilaku warga dalam menggunakan fasilitas umum, seperti membuang sampah pada tempatnya, menjadi bagian penting yang turut mempengaruhi hasil penilaian.

“Kadang sudah tersedia bak sampah, tapi masyarakat masih menaruh sampah di luar. Hal-hal seperti ini tentu akan menjadi catatan dalam penilaian,” tegasnya.

Untuk mendukung persiapan tersebut, DLHK Kukar telah berkoordinasi dengan berbagai OPD terkait serta melibatkan kecamatan hingga kelurahan. Pembersihan lingkungan, penataan ruang publik, serta perbaikan fasilitas kebersihan dilakukan secara terjadwal agar saat penilaian tiba, kondisi sudah siap maksimal.

Selain upaya fisik, DLHK juga mendorong edukasi kepada masyarakat. Melalui sosialisasi dan aksi bersama, warga diajak untuk aktif menjaga lingkungan bersih dan sehat, tidak hanya demi Adipura, tetapi juga untuk kenyamanan hidup sehari-hari.

“Penghargaan ini penting, tapi yang lebih utama adalah terciptanya kebiasaan baik di masyarakat dalam menjaga kebersihan,” imbuh Yudiarta.

Lebih lanjut, DLHK Kukar menekankan bahwa Adipura bukan sekadar ajang kompetisi antar daerah. Melainkan momentum untuk mengukur sejauh mana komitmen pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.

“Jika semua pihak terlibat, bukan hal yang mustahil Kukar bisa kembali meraih prestasi di bidang lingkungan,” ujarnya.

Dengan kerja sama lintas sektor dan dukungan penuh masyarakat, DLHK Kukar optimistis target penilaian Adipura tahun ini bisa tercapai. Harapannya, capaian ini tidak hanya menjadi prestasi jangka pendek, tetapi juga pijakan menuju lingkungan Kukar yang lebih bersih, hijau, dan berkelanjutan. (Dri/Adv)



Pasang Iklan
Top