• Kamis, 18 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kutai Kartanegara



Kantor TPA Bekotok.(Andri wahyudi/kutaiRaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) kini tidak hanya fokus pada aspek teknis pembangunan infrastruktur kebersihan, tetapi juga pada penguatan kesadaran kolektif masyarakat. Melalui program Kukar Idaman Terbaik yang terintegrasi ke dalam gerakan Jaga Lingkungan Lestari, pemerintah daerah berupaya menjadikan isu lingkungan sebagai gerakan bersama, bukan sekadar program dinas.

Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kukar, Irawan, menuturkan bahwa upaya ini dirancang agar lebih menyentuh aspek keberlanjutan."Jaga Lingkungan Lestari adalah penyempurnaan dari program sebelumnya. Kami ingin memastikan bukan hanya fisik yang dibangun, tapi juga kebiasaan baru yang terbentuk di tengah masyarakat," jelasnya, Selasa (9/9/2025).

Langkah nyata terlihat dari pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R). Bukan sekadar proyek infrastruktur, TPS 3R juga dijadikan laboratorium pembelajaran bagi masyarakat tentang bagaimana sampah bisa dikelola sejak dari sumbernya. Lima unit telah berdiri di beberapa kecamatan, dan tahun ini tiga tambahan akan dibangun di Sanga-Sanga, Kenohan, dan Tabang.

Menurut Irawan, pendekatan ini menegaskan bahwa kunci keberhasilan ada pada keterlibatan warga. Pemerintah hanya memberi fasilitas dan arah kebijakan, sementara perilaku masyarakat menjadi faktor penentu. "Kalau warga sudah terbiasa memilah sampah dan menjaga lingkungan, maka fasilitas yang kami bangun akan benar-benar bermanfaat," katanya.

Menariknya, program ini juga menyasar dunia usaha. DLHK Kukar mendorong perusahaan di sektor industri maupun jasa agar lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pendampingan dan sosialisasi intensif dilakukan supaya praktik ramah lingkungan tidak hanya jadi slogan, melainkan diterapkan dalam operasional sehari-hari.

Dengan demikian, program lingkungan Kukar tidak berhenti di tataran kebijakan, tetapi bergerak menjadi budaya kolektif. Dukungan anggaran memang penting, namun kesadaran bersama dipandang lebih krusial untuk keberhasilan jangka panjang.

"Kalau hanya mengandalkan dana, hasilnya terbatas. Tapi jika masyarakat, sekolah, komunitas, hingga pelaku usaha terlibat, dampaknya akan jauh lebih besar dan berkelanjutan,"tegas Irawan.

DLHK Kukar optimistis, melalui program Kukar Idaman Terbaik, upaya mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat bisa lebih terasa manfaatnya, terutama bagi generasi mendatang.

"Ini investasi masa depan. Lingkungan yang terjaga akan menjadi warisan paling berharga,"pungkasnya. (adv/dri)



Pasang Iklan
Top