Kepala Desa Separi Sugianto.(Foto:Ridwan/KutaiRaya)
TENGGARONG (KutaiRaya.com) : Kepala Desa Separi Sugianto mengatakan, Desa Separi selain menyimpan banyak objek wisata alam, namun sebenarnya Desa kami ini terdapat waduk yang jika dikembangkan serius serta mendapat dukungan pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata Kukar, bisa menjadi salah satu destinasi wisata Desa.
Namun kondisi waduk tersebut saat ini perlu dilakukan perbaikan maupun rehab.
"Perbaikan maupun rehab waduk ini sangat penting tidak hanya untuk irigasi, tetapi juga untuk menjadikannya destinasi wisata yang menarik, dengan mengembangkan fasilitas, infrastruktur, dan daya tarik alamnya. Perbaikan ini juga mendukung fungsi waduk lainnya, seperti konservasi air, pengendali banjir serta menjadi area olahraga dan rekreasi disekitarnya, " ungkap Sugianto belum lama ini.
Ia menjelaskan, bahwa air dari waduk ini dulunya bisa mengairi persawahan disekitarnya, kurang lebih 600 sampai seribu hektare sawah warga dapat dialiri air dari waduk tersebut.
"Airnya mengalir ke Desa Separi, tapi ada yang ke arah Desa Bukit Pariaman pada waktu itu, dan sebagian airnya mengarah ke Dea Sukamaju dan buangannya ke desa Separi. Jadi buangannya itu mengaliri persawahan warga sekitar 80 hektare di desa Separi," sebutnya.
Sugianto menceritakan, bahwa waduk tersebut dibangun sekitar tahun 1970-an oleh Pak Awang Darma Bakti. Dan selesai pengerjaan kurang lebih di tahun 1975, kemudian waduk itu sempat mengalami longsor dan diperbaiki oleh Provinsi.
"Dan kini waduk tersebut juga perlu perhatian pemerintah daerah, harus dilakukan perbaikan dan rehab dan kami sudah mengusulkan itu," Imbuhnya.
Ia menambahkan, waduk di Desa Separi ini merupakan sumber kehidupan untuk masyarakat desa yang bekerja dibidang pertanian.
"Di situ ada perikanan juga, kemudian dulu kan ada musim ketika air waduk itu surut, maka masuk musim ikan yang berlimpah, sempat masyarakat dulu mengalami itu. Tapi ketika banjir, mereka bertanam padi atau melepas ikan juga di situ. Setelah air surut, aman untuk bertani, mereka kembali bertani, maka sudah saatnya waduk itu dilakukan perbaikan, " pungkasnya. (One/Adv)