Direktur Bank BPD Kaltimtara, Muhammad Yamin pada acara Kick off EKI di Desa Bangun Rejo, beberapa waktu lalu.(Andri Wahyudi/KutaiRaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Program Kredit Kukar Idaman (KKI) di Kabupaten Kutai Kartanegara tahun ini (2025-red) bakal ditingkatkan. Jika tahun sebelumnya, pinjaman maksimal hanya sebesar Rp 50 juta akan naik menjadi Rp 500 juta per peminjam atau debitur.
Direktur Bank BPD Kaltimtara, Muhammad Yamin menyampaikan, bahwa program KKI Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara ini yang pertama kali menerapkan, skema kredit melawan rentenir, di mana inisiasinya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Provinsi Kaltim.
Selain itu ada berbagai daerah yang sudah berjalan, seperti Samarinda juga sudah berjalan, kemudian di Bontang, dan dalam waktu dekat di KabupatenPaser dan Berau juga akan berjalan. Tentunya ini tidak terlepas dari inisiasi dan dorongan dari Otoritas Jasa Keuangan.
"Data kami saat ini KKI sudah berjalan, tercatat 1.748 debitur dengan platform penyaluran sebesar Rp36 miliar. Ini juga cukup mengembirakan dari sisi manajemen resiko, juga NIPL-nya masih di bawah batas yang ditetapkan oleh Regulator. Insya Allah nanti akan kita diskusikan kembali dengan OJK, bagaimana bentuk pengembangan dari ini. Pengembangan dari program ke depan,"kata Yamin Senin (4/8/2025).
Kemudian dari sisi pembukaan tabungan simpanan pelajar sampai dengan saat ini mencapai 41.224 rekening dengan nominal Rp42,6 miliar. Ia mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah Kabupaten Kukar, karena telah memberikan dukungan penuh atas upaya peningkatan literasi keuangan kepada masyarakat di Kukar.
"Diharapkan dengan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dapat mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah Kabupaten Kukar," jelasnya.
Semenetara itu, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri mengatakan bahwa nilai platform saat ini pada program KKI sudah diangka Rp 36 miliar, tingkat macetnya itu sangat rendah sekali.
"Di program kami ini, Kukar Idaman Terbaik. Kita akan mengeskalasi program ini dari Rp 50 juta menjadi Rp500 juta. Tentunya kami sangat berharap kepada OJK dan pihak Bank Kaltimtara serta Bank Indonesia untuk membantu kami untuk merapikan regulasi terkait program ini," jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa program kredit melawan rentenir ini, ini adalah suatu aktivitas yang berakibat langsung di dunia dan untuk persiapan di akhirat. Sebab KKI membantu warga masyarakat untuk keluar dari jeratan terhadap rentenir.
"Kita berikan kredit dengan bunga 0%. Dengan bunga 0% hanya nanti akan ada biaya-biaya sedikit untuk memitigasi resiko yang akan terjadi. Dan harapan kita, warga masyarakat kita yang bergiat di bidang pertanian, perikanan, peternakan," tutupnya. (dri)