Kepala Desa Muara Enggelam, Madi.(Andri Wahyudi/KutaiRaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Kebijakan pemerintah terkait efisiensi anggaran pada tahun 2025, tak mempengaruhi pelayanan dasar masyarakat yakni kesehatan. Salah satunya di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis yang tetap memprioritaskan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Kepala Desa Muara Enggelam Madi mengatakan, layanan kesehatan di Muara Enggelam tetap berjalan dengan baik di desanya, walaupun ada efisiensi anggaran.
"Untuk pelayanan kami tetap berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan Dinas Kesehatan. Apapun masalah kesehatan, Insyaallah teratasi dengan dukungan semua pihak," Ujarnya, Selasa (5/8/2025).
Pelayanan kesehatan dari puskesmas pembantu juga aktif memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Meskipun Muara Enggelam jauh dari kota, pelayanan tetap diperhatikan oleh pemerintah. Bahkan Dana Desa juga diarahkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
"Ppelayanan kesehatan ini bisa terus diberikan kepada masyarakat khususnya di Desa Muara Enggelam," ungkapnya.
Sementara itu terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kukar Kusnandar mengatakan, terkait efisiensi itu tidak berpengaruh kepada pelayanan kesehatan masyarakat contohnya Standar Pelayanan Minimal (SPM) tidak masuk dalam rasionalisasi. Meskipun dampaknya ada, karena efisiensi di Kukar berkaitan dengan pengurangan anggaran.
"Tapi kami upayakan untuk melakukan menggabungkan kegiatan yang harusnya datang ke rumah, ini melalui zoom metting. Sehingga tidak mengganggu pelayanan kesehatan. Termasuk untuk JKN tidak dikurangi," tegasnya.
Adapun yang masuk rasionalisasi yakni pembangunan rumah dinas di tunda dulu, kemudian pembangunan puskesmas pembantu yang juga di tunda."Kita prioritaskan untuk pelayanan kepada masyarakat," tegasnya.
Terkait Kebijakan Bupati Untuk Pelayanan Puskesmas Full 24 Jam
Kusnandar mengatakan bahwa Dinas Kesehatan mendukung dengan kebijakan bupati berkaitan pelayanan puskesmas full 24 jam. Dan saat ini terus berproses untuk bisa memberikan pelayanan 24 jam.
"Namun saat ini masih terkendala oleh ketersediaan SDM, sehingga perlu dilakukan rapat koordinasi lebih lanjut. Karena kebijakan ini perlu penyesuaian dan persiapan yang matang. Dan itu suatu keniscayaan yang harus dilakukan," ujarnya.
Pelayanan di Puskesmas nantinya akan dilakukan serentak, tepi dengan kondisi yang berbeda-beda disetiap wilayah. Saat ini sudah ada beberapa puskesmas yang memang membuka layanan 24 jam khususnya rawat inap.
"Kita berharap kedepan pelayanan kesehatan kepada masyarakat itu tidak terganggu," tutupnya. (dri)